ECONOMICS

Kemnaker Soroti Pengaruh AI dalam Keterampilan Tenaga Kerja, Dorong Kerja Sama dengan ILO

Muhammad Farhan 17/06/2024 10:30 WIB

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyoroti pengaruh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam pasar tenaga kerja.

Kemnaker Soroti Pengaruh AI dalam Keterampilan Tenaga Kerja, Dorong Kerja Sama dengan ILO. (Foto: MNC media)

IDXChannel - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyoroti pengaruh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam pasar tenaga kerja.

Teknologi AI yang kini tengah marak dinilai memiliki dampak signifikan terhadap keterampilan tenaga kerja, sehingga diperlukan peningkatan pembaharuan dalam keahlian ketenagakerjaan. 

Demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, Afriansyah Noor, saat menghadiri saat menghadiri acara Networking Sharing Session for ASEAN High-Tea yang diadakan oleh Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia  pada Selasa lalu(11/6/2024). Untuk itu, dirinya mengapresiasi pentingnya Konferensi dan Pameran Sumber Daya Manusia Nasional Malaysia 2024 (NHCCE 2024), yang akan fokus pada dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap masa depan dunia kerja.

 "Kita harus mempersiapkan tenaga kerja ASEAN untuk menghadapi perubahan yang dibawa oleh AI dengan memberikan keterampilan yang sesuai," kata Afriansyah dikutip dari keterangannya, Senin (17/6/2024). 

Afriansyah mengatakan upaya pembaharuan keahlian tenaga kerja atau skill, dapat diupayakan melalui kehadiran NHCCE 2024. 

"NHCCE 2024 akan menjadi forum untuk berbagi praktik terbaik dalam hal reskilling dan upskilling, serta mendorong kerjasama internasional dalam pengembangan solusi AI," jelas Afriansyah. 

Lebih lanjut, Afriansyah juga menekankan pentingnya kemitraan dengan Organisasi Perburuhan Internasional atau International Labour Organization (ILO), untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan global.

"ASEAN dapat memanfaatkan keahlian ILO dalam kebijakan pasar kerja untuk mempromosikan pekerjaan layak dan pembelajaran sepanjang hayat," lanjut Afriansyah. 

Dalam sambutan pidatonya, Afriansyah menitikberatkan perlunya akses yang lebih luas terhadap pendidikan, pelatihan vokasi, dan informasi pasar kerja yang berkualitas dan terjangkau.

"Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa tenaga kerja memiliki keterampilan yang dibutuhkan, termasuk literasi digital, teknologi hijau, dan keterampilan teknis," ujarnya.

Mengakhiri pidatonya, Afriansyah menyatakan dukungan penuh Indonesia terhadap NHCCE 2024 dan berharap dapat berpartisipasi dalam acara tersebut. Ia juga berterima kasih kepada Malaysia atas penyelenggaraan sesi berbagi ini dan menekankan pentingnya forum ini dalam memperkuat kerjasama pengembangan SDM yang kompetitif di ASEAN.

"Mari kita bersama-sama berinvestasi dalam aset paling berharga kita yakni rakyat kita. Dengan bekerja sama dan berbagi pengalaman, kita bisa membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warga ASEAN," tutup Afriansyah.  


(DKH)

SHARE