ECONOMICS

Kenaikan Suku Bunga Agresif, UMKM Bakal Makin Terhimpit

Iqbal Dwi Purnama 15/10/2022 07:45 WIB

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang agresif dinilai akan semakin memberatkan pelaku UMKM.

Kenaikan Suku Bunga Agresif, UMKM Bakal Makin Terhimpit. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Pengamat Ekonomi mengatakan, Bank Indonesia (BI) harus cermat dalam merespons kebijakan bank sentral Amerika Serikat ketika menaikkan suku bunga acuannya. Ini menyusul prediksi banyak ekonom maupun pasar yang memperkirakan The Fed akan kembali mengerek suku bunga.  

Menurut Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, ketika BI mengerek suku bunga terlalu tinggi, akan berdampak pada keberlangsungan UMKM di Indonesia. Terutama ketika UMKM hendak melakukan pengembangan bisnis melalui pinjaman kredit.

"Kalau UMKM salah satunya dengan kekhawatiran resesi dan pengetatan moneter, ini dampaknya pada kredit dari perbankan menjadi lebih mahal," ujarnya kepada MNC Portal, seperti ditulis Sabtu (15/10/2022).

Faisal menjelaskan, selama ini hambatan yang kerap ditemui para UMKM adalah akses permodalan kepada lembaga keuangan formal. Maka, ketika BI mengerek suku bunga yang agresif untuk merespons kenaikan suku bunga AS, akan membuat tambah sulit UMKM ini untuk tumbuh.

"UMKM yang selama ini ada hambatan dalam pembiayaan artinya menjadi lebih sulit. Jadi dalam kasus ini pembiayaan alternatif harus dicari terobosannya," lanjutnya.

Di samping itu, adanya ancaman resesi global juga dikhawatirkan bakal membuat demand atau permintaan dari pasar global menurun. Hal ini perlu diantisipasi oleh pemerintah dalam menyediakan akses pasar domestik.

"Kondisi pasar global ini suram, artinya kan pasar domestik yang menjadi andalan," kata Faisal.

"Pemerintah juga harus memastikan akses pasar di domestik ini dilakukan secara luas, harus ada pendampingan, dibantu oleh pengadaan barang dan jasa dari pemerintah, APBD, itu harus dimaksimalkan," pungkasnya.

(FAY)

SHARE