ECONOMICS

Kenaikkan Dolar Diproyeksi Kerek Harga Kendaraan

Wahyu Sibarani 31/10/2023 09:41 WIB

Nilai tukar (kurs) rupiah terus naik di mana saat ini diperkirakan akan tembus Rp16 ribu. 

Kenaikkan Dolar Diproyeksi Kerek Harga Kendaraan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah terus naik di mana saat ini diperkirakan akan tembus Rp16 ribu. 

Kenaikan itu tentu akan berdampak pada banyak hal termasuk harga kendaraan, meski saat ini banyak produsen kendaraan di Indonesia masih belum menaikkan harga jual.

General Manager PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Novian Taufiq, mengatakan jika kurs tak kunjung turun, ada kemungkinan harga kendaraan akan terkerek naik.

"Kalau kondisi tersebut terus berlangsung sampai Desember apa boleh buat akan ada penyesuaian harga," jelasnya saat dihubungi, Selasa (31/10/2023).

Adapun PT Krama Yudha merupakan produsen Mitusbishi Fuso di Indonesia.

Dia melanjutkan saat ini kondisi penjualan kendaraan di Tanah Air memang berada dalam posisi yang berat. Selain faktor nilai tukar, kondisi dan situasi politik terutama proses Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden juga berpengaruh besar.

Menurutnya saat ini banyak investor menunggu proses berjalannya Pemilu dan menahan investasi mereka di dalam negeri.

"Kalau Februari 2024 sudah jelas siapa yang terpilih, dari situ pengusaha akan mulai menentukan, Maret setelah lebaran akan mulai kembali," terangnya.

Hal yang sama juga diprediksi Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy. Dia menyebutkan produsen mobil akan memantau pergerakan dolar itu dalam beberapa bulan sebelum memutuskan adanya kenaikan harga.

"Kita harus lihat trennya harus jangka panjang kalau 1-2 hari kan enggak bisa, kita selalu kan hitungnya average, 3 bulanan, kalau 1 hari nggak bisa. Rata-rata 3 bulanan sampai 6 bulanan," terang Anton Suwandy.

Dijelaskan Anton Suwandy, kenaikan harga itu memang harus dilakukan pabrikan lantaran beberapa komponen yang transaksinya menggunakan dolar AS. Umumnya model yang diimpor secara utuh alias CBU (Completely Build Up) akan terkena dampak langsung.

"Kalau 3 bulan dia stabil naik terus ya kita harus naikin karena kan parts kita sebagian impor terutama mobil-mobil yang CBU ya, kita kan bayarnya pakai dolar. Misal harga basisnya USD100, naik ya kita ikutan naik," pungkasnya. (NIA)

SHARE