Kendaraan Bermotor Penyumbang Terbesar Polusi, Ridwan Kamil: Saatnya Konversi ke EV
Kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar polusi yang menyebabkan kualitas udara semakin buruk setiap harinya.
IDXChannel - Kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar polusi yang menyebabkan kualitas udara semakin buruk setiap harinya. Atas alasan itu, sudah saatnya beralih mengunakan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Ini menjadi perhatian pemerintah yang sedang menggodok cara untuk mengurangi polusi. Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengikuti rapat koordinasi bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait permasalahan polusi udara di Jabodetabek.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan dalam rapat tersebut disebutkan, 75% polusi udara disumbang kendaraan bermotor. Untuk itu, dia menyarankan untuk secepatnya beralih ke kendaraan listrik untuk mengurangi emisi.
"Di Jabodetabek tadi kita rapatkan 75% polusi kan (berasal) dari kendaraan (bermotor). Jadi sudah saatnya kalau ada pilihan mengonversi ke mobil listrik untuk mengurangi polusi," kata dia di ICE BSD City, Tangerang, Jumat (18/8/2023).
Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022, seluruh pejabat negara diwajibkan menggunakan kendaraan listrik. Ini untuk memberikan contoh kepada masyarakat.
"Perintah Pak Luhut seluruh PNS, mobil dinasnya mulai dikonsepkan mobil listrik. Jawa barat mah sudah, (mobil) dinasnya pakai Ioniq 5, jadi sudah kita tradisikan," ujar Kang Emil.
"Nah, bagi PNS-PNS juga yang membeli mobil pribadi sudah saatnya beralih ke mobil listrik," tambahnya.
Sementara itu, dia juga meluangkan waktu mampir ke ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di ICE BSD City, Tangerang hari ini. Di sana, Kang Emil menjajal sejumlah kendaraan listrik yang dipamerkan oleh beberapa brand yang meramaikan pameran tersebut.
"Jadi ke sini saya lihat-lihat yang range kelas menengah. Itu (di kisaran) angka Rp600 juta, Rp700 juta, Rp800 juta. Biasanya kan kalau mobil-mobil pejabat di angka range segitu," ucap Kang Emil. (RNA)