Kepala BGN: Makan Bergizi Gratis Harus Berbasis Riset
Menurutnya, setiap tahap dalam pelaksanaan MBG harus didasari dengan ilmu dan riset.
IDXChannel - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menekankan bahwa pendekatan ilmiah dan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya, setiap tahap dalam pelaksanaan MBG harus didasari dengan ilmu dan riset.
"Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi beban gizi masyarakat, tetapi juga menjadi upaya jangka panjang yang menempatkan sains dan teknologi sebagai fondasi," kata Dadan saat menghadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025, yang berlangsung di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (7/8/2025).
Dia menjelaskan setiap tahap, mulai dari penyusunan menu, pemanfaatan pangan lokal, hingga distribusi harus berbasis riset. KSTI menjadi salah satu wadah tepat untuk memperluas sinergi antarpihak terkait.
Dadan menyampaikan, penting untuk memperkuat kebijakan gizi nasional yang berbasis bukti ilmiah, dengan melibatkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat, tangguh, dan kompetitif.
Untuk diketahui, dalam pelaksanaannya, program MBG tercatat telah melibatkan 3.338 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi dan menjangkau 8,2 juta penerima manfaat.
Dadan bilang, program ini telah tersebar di 38 provinsi, 502 kabupaten/kota, serta menjangkau 4.700 kecamatan dari total 7.200 kecamatan se-Indonesia. Selain itu, program ini juga telah memberdayakan sekitar 106.000 relawan di berbagai daerah.
(NIA DEVIYANA)