Kerahkan Militer ke Gaza, Israel Dihantam Lonjakan Inflasi
Israel menghadapi lonjakan inflasi akibat operasi militernya di Jalur Gaza. Harga pangan dan sewa properti menanjak sejak krisis pecah pada Oktober 2023.
IDXChannel - Israel menghadapi lonjakan inflasi akibat operasi militernya di Jalur Gaza. Harga pangan dan sewa properti menanjak sejak krisis pecah pada Oktober 2023.
"Tidak ada respons apa pun dari pemerintah terkait kenaikan harga. Ketidakpedulian ini bisa memperparah lonjakan inflasi," kata Idan Azoulay, Chief Investment Officer di Sigma Investment Group, dilansir dari Bloomberg pada Selasa (11/6/2024).
Kementerian Keuangan Israel baru-baru ini memperkirakan tingkat inflasi tahunan akan mencapai 3,3% pada akhir 2024, satu poin persen persentase lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya yang dirlis pada Januari 2024.
Sejumlah produsen makanan telah meningkatkan harga hingga 30% sejak Oktober 2023. Sewa properti juga makin mahal karena warga yang tinggal dekat perbatasan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Aktivitas impor mengalami hambatan karena serangan militan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Ekonomi Israel juga terdampak konflik perdagangan dengan Turki.
"(Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Ekonomi Nir Barkat) gagal total dalam menangani tingginya biaya hidup," kata Moshe Gafni, anggota Parlemen Israel.
Hampir 37 ribu warga Palestina di Jalur Gaza terbunuh akibat serangan Israel sejak Oktober 2023. Jutaan lainnya menderita kekurangan pangan dan masalah kesehatan.
Aksi Israel juga menghancurkan ribuan banguan di seantero Jalur Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan rekonstruksi wilayah Palestina tersebut akan membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun. (WHY)