Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Ngebut 350 Km per Jam, Kalahkan Jepang
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diakui kecepatannya akan melebihi kecepatan kereta api cepat buatan Jepang dan Jerman.
IDXChannel - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun ini. KCJB akan memiliki panjang rute sejauh 142,3 kilometer (km).
Waktu tempuh antara kedua wilayah tersebut 36-45 menit dan melayani 4 stasiun, yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, KCJB akan menggunakan kereta generasi terbaru, yakni CR400AF yang merupakan pengembangan dari tipe CRH380A oleh CRRC Corporation Limited.
CRRC merupakan produsen sarana perkeretaapian terbesar di dunia. CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420 km per jam dan kecepatan operasional hingga 350 km per jam.
"Kecepatannya melebihi kecepatan kereta api cepat buatan Jepang yang mencapai 320 km per jam atau Jerman yang mencapai 330 km per jam," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/2/2023).
Dwiyana mengatakan, selain menghadirkan kereta generasi terbarunya, China juga memberikan jaminan transfer teknologi dan knowledge kepada putra putri Indonesia melalui training dan internship, sehingga KCIC dapat mengelola dan mengoperasikan KCJB.
Proses transfer teknologi dan knowledge selama periode konstruksi di antaranya pengalihan teknologi slab track dan fasilitas produksi dari kontraktor China ke kontraktor lokal. Dari sisi tenaga kerja, keberadaan proyek KCJB juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja lokal dalam jumlah besar.
“Kehadiran teknologi dan transfer knowledge dari negara dengan pengalaman yang dan perkembangan kereta api cepat di dunia ini sangat berharga bagi kemajuan Indonesia," ujarnya.
"KCIC bersama seluruh stakeholders akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan kehadiran Kereta Api Cepat pertama di Asia Tenggara,” tambahnya.
Dwiyana menuturkan, proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung adalah salah satu Proyek Strategis Nasional yang merupakan proyek pembangunan Kereta Api Cepat pertama di wilayah Asia Tenggara.
"Proyek ini juga merupakan proyek penting di mata internasional, karena proyek ini melibatkan dua negara besar yang diwakili oleh BUMN Indonesia dan China," imbuhnya.
(FAY)