ECONOMICS

Kereta Gantung Listrik Hadir di RI, Opsi untuk Urai Macet Jakarta-Puncak

Novie Fauziah 11/07/2022 18:19 WIB

Kereta gantung listrik disebut cocok menjadi feeder LRT, MRT dan Commuter Line seperti yang sudah tersedia di Jakarta.

Kereta Gantung Listrik Hadir di RI, Opsi untuk Urai Macet Jakarta-Puncak. (Foto: Novi Fauziah/MNC Media)

IDXChannel - Pameran kendaraan listrik pertama di Indonesia, Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS), bakal digelar pada 22-31 Juli 2022. Dalam pameran tersebut, tak hanya kendaraan roda empat atau dua saja yang akan dipamerkan.

Tapi juga akan menghadirkan kereta gantung listrik, yang disebut-sebut bakal digunakan di Indonesia. “Mulai sepeda listrik, truk listrik, bus listrik hingga kereta gantung pun ada. Semua menggunakan energi bersih dan bebas emisi,” kata Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung mengatakan, dalam jumpa persnya di The Tribrata, Jakarta Selatan Senin (11/07/22).

Daswar menambahkan, kereta gantung listrik ini akan tampil di PEVS 2022 dihadirkan oleh salah satu perusahaan Tiongkok  yang membidangi industri tersebut, yakni Aerobus Skytrain.

Sementara itu, Presiden Direktur Aerobus Skytrain, Aswen S Utomo mengatakan, kereta gantung listrik yang akan ditampilkannya nanti memiliki daya dengan baterai di bagian atapnya, terdiri atas 12 kereta per rangkaian. Setiap rangkaiannya memiliki kapasitas 34-42 penumpang.

Lebih lanjut, kecepatan operasional yang dihasilkan kereta listrik tersebut rata-rata 80 km per jam. Meski bisa dipacu maksimal hingga 96 km per jam.

"Per direction (arah), kereta gantung ini total mampu mengangkut 20 ribu penumpang," ujarnya.

Jenis kereta listrik ini, lanjut dia, cocok menjadi feeder LRT, MRT dan Commuter Line seperti yang sudah tersedia di Jakarta. Di mana Ibukota Indonesia ini sudah memiliki layanan transportasi tersebut, serta adanya kereta gantung listrik ini tidak memakan banyak lahan atau tempat.

Dia juga mengklaim, udara yang dihasilkan cukup bersih dan bisa digunakan di kawasan dingin, seperti Puncak, Bogor. Hal ini karena berkaitan dengan kualitas udara yang dihasilkan, sehingga akan lebih ramah lingkungan.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno pernah mengusulkan dan berencana daerah Puncak akan menggunakan kereta gantung. Hal itu untuk meminimalisir kemacetan yang sering terjadi di kawasan wisata tersebut.

“Saya memberi beberapa solusi, bahwa kita harus punya solusi yang permanen. Jadi, seperti kereta gantung itu salah satu opsi,” ujar Sandiaga dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Sandiaga menilai, bahwa transportasi tersebut cukup ramah lingkungan dan bisa menjadi destinasi wisata baru bagi di kawasan pegunungan atau perbukitan. Di mana sejumlah negara pun sudah menerapkan hal tersebut.

"Hal ini sudah dikembangkan, bagaimana cable car yang ramah lingkungan memiliki sensasi yang berbeda karena di destinasi pegunungan di luar negeri juga menggunakan cable car,” ujarnya. (FRI)

SHARE