Kerugian akibat Badai Milton di Florida AS Diduga Capai Rp939 Triliun
Perusahaan-perusahaan asuransi AS diperkirakan kehilangan sebanyak USD60 miliar atau Rp939 triliun secara total akibat dampak Badai Milton di Florida.
IDXChannel – Perusahaan-perusahaan asuransi AS diperkirakan kehilangan sebanyak USD60 miliar (asumsi kurs Rp939 triliun) secara total akibat dampak Badai Milton di Florida. Itu adalah jumlah kerugian terbesar sejak Badai Ian melanda negara bagian itu dua tahun lalu.
"Kami memperkirakan kerugian yang diasuransikan terkait (Badai) Milton akan berkisar antara USD30-USD50 miliar, kerugian yang diasuransikan terbesar sejak Badai Ian yang menghancurkan jalur serupa (yang dilalui badai tersebut) pada 2022," ungkap Fitch Ratings dalam sebuah pernyataan pada Kamis (10/10/2024).
Menurut lembaga pemeringkat kredit itu, dampak keuangan yang ditimbulkan Badai Milton akan dirasakan perusahaan-perusahaan asuransi besar dengan eksposure di Florida pada kuartal keempat tahun ini. Dampak itu juga akan berpengaruh signifikan terhadap akuntansi fiskal penuh mereka pada 2024, yang berarti juga berdampak pada pendapatan negara.
Kerugian asuransi akibat bencana tersebut juga akan berdampak pada titik lampiran (attachment point) reasuransi, mengalihkan sejumlah besar kerugian ke pasar reasuransi, khususnya dari perusahaan-perusahaan spesialis Florida dengan retensi yang lebih rendah.
Masih menurut Fitch, Badai Milton kemungkinan tidak akan memengaruhi kredit untuk perusahaan asuransi properti/kecelakaan berperingkat dan reasuransi global, mengingat tingkat permodalan mereka yang sangat kuat. Namun, spesialis asuransi properti Florida, yang tidak dinilai Fitch, kemungkinan bakal menjadi rentan jika badai menimbulkan kerugian melebihi batas reasuransi.
Pada akhirnya, kerugian akan bergantung pada lonjakan permintaan material yang dibutuhkan untuk rekonstruksi alias pembangunan kembali pascabadai. Fitch mencatat bahwa pola biaya Milton akan mengikuti pola biaya Badai Helene, badai Kategori 4 yang menghancurkan wilayah tenggara Amerika Serikat dua pekan sebelumnya.
"Permintaan yang tinggi dan pasokan tenaga kerja dan material yang terbatas yang dibutuhkan untuk menyesuaikan klaim dan memperbaiki/membangun kembali setelah beberapa bencana skala besar dapat meningkatkan kerugian yang diasuransikan hingga 20 persen atau lebih," bunyi pernyataan Fitch.
Di tingkat global, dampak bencana Badai Milton akan mendorong kerugian yang diasuransikan industri global hingga melampaui USD100 miliar pada tahun ini.
Badai Milton menerjang daratan Florida pada Rabu lalu sebagai badai "Kategori 3" yang berbahaya di dekat Siesta Key, di pantai barat tengah negara bagian itu. Badai tersebut menyebabkan kerugian ekonomi dan asuransi yang cukup besar akibat angin kencang. Milton juga memicu gelombang badai yang dahsyat, hujan lebat, tornado, dan banjir.
Sementara Badai Ian tercatat sebagai bencana cuaca dengan kerugian ekonomi termahal ketiga yang pernah tercatat di seluruh dunia. Badai itu melanda Florida pada 28 September 2022. Itu adalah badai terburuk di negara bagian itu sejak Badai Michael 2018 dan menyebabkan kerugian lebih dari USD112 miliar.
(Ahmad Islamy Jamil)