ECONOMICS

Kerugian Diperkirakan Bengkak Jadi Rp45,7 T, Moody’s Turunkan Peringkat Credit Suisse

Kunthi Fahmar Sandy 08/10/2022 06:48 WIB

Bank sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengurangi investasinya, dan sedang mengevaluasi penjualan bisnis produk sekuritisasinya.

Kerugian Diperkirakan Bengkak Jadi Rp45,7 T, Moody’s Turunkan Peringkat Credit Suisse (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan yang menyediakan jasa analisis keuangan, Moody's Investors Service, memperkirakan kerugian Credit Suisse membengkak menjadi USD3 miliar atau setara Rp45,7 triliun (kurs Rp15.251) akhir tahun ini.

            

Credit Suisse telah melaporkan kerugian 1,9 miliar franc atau setara USD1,92 miliar pada paruh pertama tahun ini. Bank tersebut mengatakan akan beroperasi dengan rasio ekuitas tingkat 1 (CET1) antara 13 persen dan 14 persen untuk sisa tahun 2022.

"Kami memperkirakan kerugian lebih lanjut pada paruh kedua tahun ini," ujar, wakil presiden senior di kelompok lembaga keuangan dari lembaga pemeringkat, Alessandro Roccati, dikutip dari laman reuters, Jum’at (7/10/22).

"Kami melihat kerugian USD3 miliar untuk setahun penuh, yang berarti CET1 akan sedikit di bawah 13 persen,” tambahnya.

Moody's menurunkan peringkat Credit Suisse pada Agustus dan sejak itu mempertahankan pandangan negatifnya. Penurunan peringkat mencerminkan betapa sulitnya bagi Credit Suisse untuk memposisikan kembali bank investasinya di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat dan pasar yang bergelombang.

Sementara itu, S&P Global menegaskan peringkatnya dan mengatakan prospek tetap negatif untuk bank.“Lingkungan pasar saat ini tidak mendukung restrukturisasi dan tidak mendukung model bisnis pasar modal Credit Suisse saat ini," ucap, wakil presiden senior di kelompok lembaga keuangan dari lembaga pemeringkat, Alessandro Roccati.

Credit Suisse mengumumkan tinjauan strategi kedua dalam setahun dan mengganti kepala eksekutifnya, untuk memangkas kegiatan perbankan investasinya dan memotong lebih dari USD1 miliar.

Bank sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengurangi investasinya, dan sedang mengevaluasi penjualan bisnis produk sekuritisasinya.

Bisnis Credit Suisse di A.S. yang berfokus pada produk terstruktur dan keuangan dengan leverage sebelumnya menghasilkan keuntungan besar karena suku bunga rendah. Namun, tidak sesuai dengan ekspetasi dikarenakan suku buka kembali meningkat secara signifikan.

Credit Suisse menderita kerugian miliaran tahun lalu, termasuk kerugian USD5,5 miliar dari default kantor keluarga A.S Archegos Capital Management dan penutupan dana keuangan rantai pasokan senilai USD10 miliar yang terkait dengan pemodal Inggris yang runtuh.

(Penulis Bayu R magang)

(SAN)

SHARE