ECONOMICS

Kesiagaan Ribuan SPKLU saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Diapresiasi

taufan sukma 16/04/2024 14:21 WIB

peningkatan kapasitas SPKLU yang ada juga dilakukan dengan memasang perangkat pengisian daya yang lebih cepat.

Kesiagaan Ribuan SPKLU saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Diapresiasi (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, mengapresiasi kesiagaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di ribuan titik di seluruh Indonedsia.

Keberadaan ribuan SPKLU tersebut dinilai turut memberikan kenyamanan pengisian daya kendaraan listrik saat arus mudik dan balik Lebaran 2024.

"PLN telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesiapan SPKLU menjelang mudik Lebaran 2024. Ini termasuk penambahan hampir 1.200 SPKLU hingga April 2024, dengan fokus di rest area pada ruas tol utama seperti Trans Jawa, Trans Sumatra, dan Bali. Dengan demikian pemudik bisa menggunakan EV dengan tenang," ujar Yannes, dalam keterangan resminya.

Selain itu, menurut Yannes, peningkatan kapasitas SPKLU yang ada juga dilakukan dengan memasang perangkat pengisian daya yang lebih cepat.
 
"Seperti 200 unit SPKLU fast charging dan 584 unit SPKLU medium charging di seluruh Indonesia. Upaya-upaya luar biasa ini menunjukkan komitmen dalam mendukung kelancaran mudik Lebaran 2024 bagi pengguna EV," tutur Yannes.

Penempatan SPKLU, dikatakan Yannes, sepertinya juga sudah disiapkan berdasarkan riset jarak tempuh rata-rata kendaraan listrik atau electric vehicle/EV.

"Sehingga pemasangannya pun dianggap strategis," ungkap Yannes.

Penambahan dan penguatan ketersediaan SPKLU saat arus mudik itu, Yannes menjelaskan, juga sejalan dengan pemerintah yang memprediksi ada sekitar 4.000 EV atau 18 persen dari total populasi EV di Indonesia akan digunakan selama periode mudik Lebaran 2024.

Diketahui, penyediaan stasiun pengisian daya tidak hanya berfokus pada kendaraan listrik roda empat, telah disiapkan sekitar 2.000 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan hampir 10.000 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk kendaraan listrik roda dua.

Dalam situasi arus mudik dan balik Lebaran ini, Yannes juga berpendapat bahwa semua pihak harus mampu menjadikan kesiapan ini sebagai pelajaran dalam membangun ekosistem EV.
 
"Pada saat Lebaran ini dapat dijadikan lesson learned bagi semua stakeholders dalam rangka mengoptimalkan penyediaan ekosistem EV. Bukan hanya SPKLU, ke depannya data riil ini bisa dikaitkan dengan pendataan secara masif mobilitas para pengguna EV," papar Yannes.

Untuk itu, kata Yannes, sangat perlu kolaborasi dan upaya berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk para produsen kendaraan listrik (APM EV), untuk memastikan kelancaran mudik Lebaran 2024 bagi pengguna kendaraan listrik.

"Hanya dengan kerja sama yang kuat dan berkelanjutan, ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat terus berkembang menuju arah yang lebih ideal," tegas Yannes. (TSA)

SHARE