Ketua MPR Optimistis Penjualan Motor Listrik Capai 2 Juta Unit pada 2025
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo optimistis penjualan 2 juta unit motor listrik tercapai jika lembaga pemerintah bersatu.
IDXChannel - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengatakan lembaga pemerintah belum kompak dalam transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Sehingga program tersebut berjalan lebih lama.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menegaskan lembaga pemerintahan seperti Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, PLN, dan sebagainya, seharusnya menjalankan programnya masing-masing dalam membentuk ekosistem kendaraan listrik.
“Apakah target dua juta motor listrik bisa terpenuhi? Bisa, pangsanya sudah, total ada lebih dari empat juta pengendara ojol di seluruh Indonesia,” kata Bamsoet dalam acara Staf Khusus Presiden Ready To eMove, di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2022).
Bambang Soesatyo mengatakan pemerintah Indonesia harus memberikan kemudahan kepada pengendara ojek online untuk membeli motor lama mereka sesuai dengan harga yang berlaku.
Selain itu, mempermudah program cicilan motor listrik dan tabungan Rp5 ribu per hari yang dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa ojek online akan mempermudah dan mempercepat tren motor listrik di Indonesia.
Bamsoet juga mendorong pemerintah untuk mengeluarkan regulasi mengenai lembaga yang memproduksi seluruh komponen motor listrik. Menurutnya, ini akan menekan biaya karena tak perlu mengimpor kendaraan listrik.
“Saya punya produk motor listrik BSE, itu bodinya saya beli dari Cina karena di sana murah karena mereka produksinya ribuan. Sedangkan Gesits itu mahal karena bodinya hanya diproduksi beberapa saja,” ujar Bamsoet.
Seperti diketahui, saat ini para produsen motor listrik di Indonesia harus membeli beberapa komponen dari luar negeri seperti motor penggerak dan baterai yang merupakan bagian terpenting pada motor listrik.
“Mungkin kita bisa manfaatkan home industry, ini akan sangat mempermudah. Misal, lampu depan bisa beli di Astra, speedometer bisa didapatkan di tempat lainnya, dan sebagainya.”
“Jadi, TKDN motor listrik bisa lebih dari 60 persen. Ini akan sangat memudahkan sekali ke depannya,” ujarnya.
Tak hanya itu, pria 60 tahun itu juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia juga harus memberikan stimulus-stimulus agar masyarakat Indonesia dapat beralih ke kendaraan listrik lebih cepat.
“Pemerintah juga harus memberikan berbagai insentif untuk mendorong para ojek online untuk bermigrasi ke motor listrik. Pangsanya sudah ada, tinggal bagaimana pemerintah memberikan dorongan ke industri,” tegas Bamsoet.
(FRI)