ECONOMICS

Kewajiban Neto Investasi Internasional RI Naik Jadi USD262,9 Miliar di Triwulan III-2025

Nia Deviyana 08/12/2025 11:28 WIB

Bank Indonesia (BI) melaporkan Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan III-2025 mencatat kewajiban neto yang meningkat. 

Kewajiban Neto Investasi Internasional RI Naik Jadi USD262,9 Miliar di Triwulan III-2025. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) melaporkan Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan III-2025 mencatat kewajiban neto yang meningkat

Pada akhir triwulan III-2025, kewajiban neto tercatat sebesar USD262,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan II-2025 sebesar USD244,5 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengatakan peningkatan kewajiban neto tersebut bersumber dari kenaikan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).

"Posisi AFLN Indonesia naik terutama karena valuasi harga pasar pada beberapa negara penempatan aset yang meningkat. Posisi AFLN pada akhir triwulan III-2025 tercatat sebesar USD541,1 miliar, naik 0,7 persen (qtq) dari USD537,3 miliar pada akhir triwulan II-2025. Peningkatan posisi AFLN dipengaruhi oleh kenaikan harga emas, harga saham global, dan harga aset pada beberapa negara penempatan aset," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (8/12/2025).

Posisi KFLN Indonesia meningkat terutama dipengaruhi oleh peningkatan posisi investasi langsung dan investasi portofolio. Posisi KFLN pada akhir triwulan III-2025 tercatat sebesar USD803,9 miliar, naik 2,8 persen (qtq) dari USD781,8 miliar pada akhir triwulan II-2025. 

Peningkatan KFLN ditopang oleh terjagannya aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung sebagai cerminan terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik. Peningkatan posisi KFLN juga dipengaruhi oleh kenaikan harga saham di Indonesia.

Bank Indonesia memandang perkembangan PII Indonesia pada triwulan III-2025 tetap terjaga sehingga mendukung ketahanan eksternal. Hal ini tecermin dari rasio PII Indonesia terhadap PDB pada triwulan III-2025 yang tetap terjaga sebesar 18,3 persen. 

Selain itu, struktur kewajiban PII Indonesia juga didominasi oleh instrumen berjangka panjang (93,1 persen) terutama dalam bentuk investasi langsung. 

Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek PII Indonesia dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal. 

"Selain itu, Bank Indonesia akan terus memantau potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian," ujarnya.

(NIA DEVIYANA)

SHARE