ECONOMICS

Kilang di AS Kembali Dibuka Usai Badai Besar, Harganya Kembali Normal?

Selfie Miftahul Jannah 30/12/2022 07:56 WIB

Harga minyak Amerika Serikat (AS) hampir tidak mengalami perubahan, karena banyak kilang minyak AS yang ditutup sementara akibat dilanda badai musim dingin.

Kilang di AS Kembali Dibuka Usai Badai Besar, Harganya Kembali Normal?. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak Amerika Serikat (AS) hampir tidak mengalami perubahan, karena banyak kilang minyak AS yang ditutup sementara akibat dilanda badai musim dingin.

Harga minyak sempat mengalami lonjakan, karena Pemerintah China akan mencabut pembatasan sosial bagi perjalanan domestik dan perjalanan internasional.

Selain itu, keputusan Rusia untuk memberhentikan ekspor minyak dan produk-produk lainnya ke negara yang memberlakukan pembatasan harga minyak Rusia juga memiliki pengaruh.

Musim dingin mempengaruhi aktivitas kilang-kilang minyak AS yang memurnikan lebih dari 3 juta barel per hari minyak mentah di Pantai Teluk pada hari Jumat lalu.

Namun, kilang-kilang minyak tersebut telah mulai kembali beroperasi pada hari Selasa.

Terdapat kemungkinan beberapa kilang minyak AS akan ditutup, karena suhu dingin yang ekstrim.

Harga penjualan minyak mentah sempat mengalami kenaikan setelah Presiden Rusia, Vladimir putin melarang ekspor minyak mentah ke negara-negara yang memberlakukan pembatasan harga minyak Rusia.

Sebuah langkah yang telah lama ditunggu datang setelah Inggris dan Uni Eropa melarang impor minyak mentah dari Rusia melalui jalur laut dan Uni Eropa beserta G7 memberlakukan batas harga minyak mentah Rusia.

Selain karena kebijakan Putin, kenaikan harga minyak juga disebabkan setelah Pemerintah China memutuskan untuk mencabut pembatasan sosial bagi perjalanan domestik dan internasional.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan akan mencabut persyaratan karantina bagi penumpang yang datang dari luar negeri mulai 8 Januari. Penumpang yang tiba harus dikarantina selama lima hari di hotel dan kemudian tiga hari di rumah. Sebelumnya, pelancing yang masuk ke China diharuskan melakukan karantina selama tiga minggu.

Pencabutan pembatasan sosial oleh Negara China telah memberikan kenaikan harga minyak mentah yang sempat mengalami penurunan. kebijakan pembatasan sosial China berkontribusi terhadap menurunnya permintaan minyak mentah pada tahun 2022.

Manajer Penelitian dan Analitik Global di Schneider Electric, Robbie Fraser mengatakan “sepanjang tahun 2022, langkah-langkah penguncian China sering kali menciptakan penurunan permintaan jangka pendek yang akut, dengan poros baru-baru ini menyebabkan beberapa meningkatkan ekspektasi permintaan mereka untuk tahun 2023”.

Tetap saja, risiko resesi dan kenaikan suku bunga tetap menjadi perhatian utama minyak mentah berjangka, dan potensi headwinds terus menentang setiap upaya harga untuk bergerak lebih tinggi," tambahnya.

(SLF)

SHARE