ECONOMICS

Kilang Pertamina Komitmen Capai Target Net Zero Emission Lewat Green Refinery

Atikah Umiyani/MPI 14/07/2023 16:33 WIB

PT Kilang Pertamina Internasional komitmen mengembangkan kilang-kilang yang beroperasi saat ini demi menghasilkan produk-produk lebih ramah lingkungan.

Kilang Pertamina komitmen capai target Net Zero Emission lewat Green Refinery. Dok: PT Kilang Pertamina Internasional

IDXChannel – PT Kilang Pertamina Internasional komitmen mengembangkan kilang-kilang yang beroperasi saat ini demi menghasilkan produk-produk lebih ramah lingkungan. Salah satunya, melalui green refinery.

Green refinery sebagai salah satu inisiatif pengolahan bahan bakar minyak yang ramah lingkungan (green fuel) menjadi milestone sekaligus bukti nyata Kilang Pertamina untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Pengembangan green refinery sebagai sebuah inisiatif strategis dalam mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional 2025 untuk dapat menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan bahan baku terbarukan (renewable Feedstock). 

Bahan baku yang diolah di kilang Pertamina, antara lain minyak kelapa sawit/Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) dan ke depan dapat juga dikembangkan untuk mengolah minyak jelantah/Used Cooking Oil (UCO) menjadi biofuels. 

Upaya pengembangan green refinery di kilang Pertamina  seperti yang dilakukan di kilang Cilacap berhasil mengolah green fuel dengan kapasitas 3 KBPD dari feedstock RBDPO atau minyak kelapa sawit yang telah dijernihkan menjadi produk Green Diesel 100%, yaitu Pertamina Renewable Diesel (Pertamina RD). 

Pertamina RD saat ini telah dipasarkan di market domestik dan berkesempatan mendukung pemenuhan kebutuhan renewable power dari generator set (genset) untuk di acara EWTG G20, dan Formula E World Championship. Selain pasar domestik, Pertamina RD juga dipasarkan secara ekspor untuk pasar Eropa pada 2022. 

Produk green fuel lain yang dapat diproduksi melalui green refinery adalah Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk bahan bakar pesawat terbang (Bioavtur) yang juga telah dilakukan uji coba terbang dengan sukses pada 2022 lalu dengan menggunakan CN235. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan uji terbang komersial (commercial flight Test) dalam waktu dekat untuk pengujian Bioavtur (SAF) pada salah satu pesawat komersial dari maskapai BUMN terbesar di Indonesia.

Pengembangan green refinery akan terus dikembangkan seperti green refinery Cilacap fase 2 untuk meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 6 KBPD dengan varian feedstock yang lebih luas, yaitu dapat mengolah hingga spesifikasi minyak jelantah/Used Cooking Oil (UCO). 

Green Refinery Cilacap Fase 2 ditargetkan dapat onstream pada 2026 untuk meningkatkan kualitas produk dan menurunkan emisi gas buang. Selain Cilacap, pengembangan green refinery Plaju dengan kapasitas pengolahan 20 KPBD dapat memproduksi Pertamina RD(HVO), Bioavtur(SAF), dan BioNaphta yang ditargetkan dapat selesai pada 2027.

Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman menyampaikan, pengembangan green fuels dari green refinery Pertamina menunjukkan komitmen Kilang Pertamina dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7, yakni ‘Energi Bersih dan Terjangkau’ serta sejalan dengan komitmen Kilang Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung NZE 2060.

"Green refinery Pertamina merupakan komitmen Kilang Pertamina untuk memproduksi bahan bakar yang berkualitas dan ramah lingkungan,” kata Taufik dalam keterangannya, Jumat (14/7/2023).

Roadmap pengembangan Kilang Pertamina saat ini mengacu pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), di mana kebutuhan Produk BBM diperkirakan akan terus meningkat hingga 2040. Berdasarkan RUEN maka roadmap pengembangan kilang Pertamina disusun berdasarkan: (1) Kapasitas pengolahan dari 1,05 juta BPD menjadi 1,4 juta BPD, (2) Produksi BBM dari 700 KBPD menjadi 1,2 Juta BPD, (3) Produksi Petrokimia 1,6 juta ton per anum menjadi 7,4 juta ton per anum.  

Hal tersebut juga terus mendukung kebutuhan BBM khususnya produksi solar dan avtur yang sepenuhnya diproduksi dari dalam negeri (sejak 2019 telah mandiri).

Dengan roadmap pembaharuan kilang-kilang Pertamina maka pengembangan yang dilaksanakan telah mempertimbangkan strategi yang berorientasi lingkungan dan produksi BBM ramah lingkungan setara dengan EURO V serta peningkatkan Nelson Complexity Index (NCI) atau kompleksitas kilang yang akan meningkat untuk dapat lebih banyak memproduksi valuable product.
 
PT Kilang Pertamina Internasional merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). PT KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. 

PT KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi perusahaan kilang minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik. (RNA)

SHARE