Kilas Nota Keuangan 2023: Sudahkah Target Pembangunan Terealisasi?
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menyampaikan Pidato Rancangan Undang-undang (RUU) APBN 2024 dan Nota Keuangan pada Rabu (16/8/2023).
IDXChannel - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menyampaikan Pidato Rancangan Undang-undang (RUU) APBN 2024 dan Nota Keuangan pada Rabu (16/8/2023).
Dibandingkan tahun lalu, pemerintahan Jokowi masih fokus pada lima isu prioritas.
Dalam pidato nota keuangan di rapat paripurna DPR, 16 Agustus 2022, ada lima fokus utama dalam RAPBN 2023.
"Strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut. Pertama, APBN 2023 difokuskan pada lima agenda utama, yaitu satu penguatan kualitas SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial," kata Jokowi
Kedua, Jokowi juga menekankan akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi. Khususnya pembangunan infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta teknologi Informasi dan Komunikasi.
"Ketiga, pemantapan efektivitas implementasi reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi," kata Jokowi.
Keempat, pelaksanaan revitalisasi industri, dengan mendorong hilirisasi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi dan berbasis ekspor.
Kelima, Jokowi juga menyatakan akan mendorong pembangunan dan pengembangan ekonomi hijau.
Target Pembangunan dan Kondisi Makro 2023
Pemerintah menargetkan belanja negara pada APBN 2023 dialokasikan sebesar Rp3.061,2 triliun.
Jumlah ini terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp1.000,8 triliun. Adapun belanja non K/L sebesar Rp1.245,6 triliun, sertaTransfer ke Daerah sebesar Rp814,7 triliun. (Lihat grafik di bawah ini.)
Dari alokasi APBN 2023, pemerintah menetapkan target permbangunan 2023 dengan tingkat pengangguran berada di level 5,3 persen hingga 6 persen.
Per Februari 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,45 persen, turun dibanding Februari tahun sebelumnya sebesar 5,86 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sementara tingkat kemiskinan dalam APBN 2023 ditargetkan 7,5 persen hingga 8,5 persen. Pada periode Februari 2023, TPT RI di level sebesar 5,45 persen dan rata-rata upah buruh sebesar 2,94 juta rupiah per bulan.
Adapun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2023 ditargetkan 73,31 hingga 73,49. Selama 2010 hingga 2022, IPM Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,77 persen per tahun, dari 66,53 pada 2010 menjadi 72,91 pada 2022.
Asumsi dasar ekonomi makro APBN 2023 juga cukup optimis yang didasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih relatif kuat sebesar 5,3 persen.
Kondisi ini didukung oleh fundamental makro ekonomi yang masih kuat. Di ketahui data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2023 tercatat sebesar 5,17 persen secara tahunan yoy. Angka ini meningkat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04 persen yoy.
Laju inflasi dijaga 3,6 persen, masih dalam rentang sasaran inflasi 3,0 ± 1,0 dengan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan dan energi serta intervensi harga.
Per Juli 2023, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) RI tercatat sebesar 0,21 persen (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 3,08 persen yoy. Angka ini lebih rendah dari level sebelumnya yang tercatat sebesar 3,52 persen yoy.
Tingkat Bunga SUN 10 Tahun juga ditargetkan terjaga di level 7,9 persen. Target ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pasar keuangan domestik dan menjaga kepercayaan investor untuk berinvestasi pada pasar domestik.
Berdasarkan data Bank Indonesia, tingkat kupon Saving Bonds Retail periode 11 April hingga 10 Juli 2023 untuk seri SBR010 adalah sebesar 7,35 persen.
Stabilitas nilai tukar rupiah menjadi salah satu aspek yang masih menemui tantangan sepanjang 2023. Pada RAPBN 2023, rupiah ditargetkan terjaga di level Rp14.800 per USD.
Per hari ini Rabu (16/8), nilai tukar rupiah menguat tipis setelah melemah dalam tiga hari perdagangan sebelumnya. Kurs rupiah spot berada di Rp15.324 per dolar Amerika Serikat (AS).
Adapun target untuk harga minyak mentah pada 2023 adalah 90 USD/barel. Namun, harga minyak mentah dunia di tahun 2023 masih berjuang untuk pulih.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD80,82 per barel dan minyak Brent turun di level USD84,67 per barel pada hari ini pukul 11.00 WIB. (ADF)