Kimia Farma (KAEF) Mau Tutup Lima Pabrik Obat, Ini Alasannya
PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) berencana menutup lima pabrik atau fasilitas produksi obat. Aksi ini mulai dilaksanakan 2-3 tahun mendatang.
IDXChannel - PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) berencana menutup lima pabrik atau fasilitas produksi obat. Aksi ini mulai dilaksanakan 2-3 tahun mendatang.
Direktur Produksi dan Supply Chain KAEF Hadi Kardoko mengatakan, pengurangan jumlah pabrik perlu dilakukan agar bisnis perusahaan lebih efisien. Selain itu, untuk meningkatkan utilisasi pabrik itu sendiri.
“Saya bicara historis-nya dulu ya, kenapa sih kita melakukan rasionalisasi kapasitas produksi? Tentu pertama itu merespons tantangan yang ada, tadi dijelaskan juga, salah satu tantangan kita, Kimia Farma, salah satunya terkait rasionalisasi fasilitas produksi,” ujar Hadi saat paparan Public Expose di Jakarta Timur, Selasa (25/6/2024) malam.
“Nah, salah satu cara kita melakukan efisiensi itu tentu kita melakukan rasionalisasi fasilitas produksi yang mana fasilitas produksi kita itu sepuluh, kita akan rasionalisasi menjadi lima,” ujarnya.
Menurutnya, strategi tersebut sekaligus menekan biaya operasional agar menjadi lebih rendah. Namun, dia enggan merinci pabrik di daerah mana saja yang bakal ditutup ke depannya.
Dia mengaku, utilitas pabrik Kimia Farma masih di bawah 40 persen. Sehingga, sarana penunjang pabrik ini dapat berjalan dengan baik atau maksimal, jika jumlah pabrik harus dikurangi.
“Dengan seperti itu, maka nantinya kita harapkan yang saat ini utilisasi kita yang hari ini, kalau kemarin di paparan juga (RDP) disampaikan ya, tiga shift kita itu kurang dari 40 persen gitu ya,” kata dia.
Hadi pun meyakini, melalui strategi ini, utilitas bisa di atas 40 persen. Dengan begitu, akan tercipta proses efisiensi yang lebih baik.
“Nah, nanti dengan kita melakukan penataan ini akan meningkatkan utilisasi kita, tentunya di atas 40 persen, dan juga terjadi proses efisiensi yang lebih baik,” kata Hadi.
Sebagai informasi, saat ini KAEF memiliki sepuluh pabrik obat di beberapa wilayah, seperti Pabrik Sinkona (Subang), Pabrik Jakarta, Pabrik Banjaran (Bandung), pabrik Marin Liza (Bandung).
Lalu, pabrik Lucas Djaja (Bandung), Pabrik Sungwun (Cikarang), Pabrik Phapros (Semarang), Pabrik Watudakon (Jombang), dan dua pabrik lainnya yang berlokasi di Semarang dan Bali.
(YNA)