ECONOMICS

KKP Sukses Tingkatkan Pendapatan Pembudidaya Jadi Rp5,1 juta per Bulan

Tangguh Yudha 27/07/2024 15:11 WIB

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses meningkatkan rata-rata pendapatan pembudidaya hingga melebihi target.

KKP Sukses Tingkatkan Pendapatan Pembudidaya Jadi Rp5,1 juta per Bulan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses meningkatkan rata-rata pendapatan pembudidaya hingga melebihi target. Tercatat realisasinya di semester pertama 2024 sebesar Rp5,1 juta per bulan dari target Rp4,8 juta per bulan.

"Terkait dengan rata-rata pendapatan pembudidaya sampai semester satu tahun ini sudah di angka Rp5,1 juta yang artinya sudah melebihi target yang ditetapkan," kata Sekretaris Ditjen Perikanan Budi Daya, Gemi Triastutik, dalam konferensi pers Kinerja Semester I KKP di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).

Realisasi rata-rata pendapatan tersebut berkorelasi dengan capaian indeks Nilai Tukar Pembudidaya Ikan yang sudah berada di angka 101,77. Angka itu telah mendekati target Nilai Tukar Pembudidaya tahun ini sebesar 105.

Gemi optimistis rata-rata pendapatan dan nilai tukar pembudidaya masih akan terus meningkat sampai akhir tahun. Hal ini dipengaruhi oleh produksi perikanan budi daya oleh masyarakat yang terus berjalan, tingginya penyerapan hasil perikanan di dalam negeri, hingga program bantuan pemerintah yang terus digulirkan.

“Untuk bantuan juga cukup banyak di tahun ini, ada 12 kategori. Di antaranya puluhan juta benih, puluhan ribu calon induk, mesin pakan, eskavator serta bantuan sarana prasana budi daya lainnya,” kata Gemi.

Pihaknya juga masih akan melanjutkan pembangunan modeling budi daya berbasis kawasan di sejumlah daerah. Di antaranya pembangunan modeling lobster di Batam, modeling kepiting di Pasuruan, dan modeling rumput laut di Rote Ndao dan Maluku Tenggara. Khusus modeling budi daya kepiting di Pasuruan, progres pembangunannya sudah 75 persen. 

Untuk hasil perikanan budi daya, Gemi menyampaikan sejauh ini telah menyentuh angka 8,48 juta ton dengan rincian 3,3 juta ton dari ikan, dan 5,14 juta ton dari hasil rumput laut.

Dia juga memastikan kondisi kemarau yang melanda sejumlah wilayah Indonesia sejauh ini tidak berpengaruh siginifikan pada geliat produksi pembudidaya di daerah. Tambak-tambak masih mendapat aliran air yang cukup sehingga dapat terus berproduksi.

Gemi menilai capaian ini tak lepas dari sejumlah langkah antisipasi telah disiapkan, yaitu dengan menggandeng Kementerian PUPR untuk pembangunan infrastruktur pengairan, dan realisasi program pengelolaan irigasi tambak partisipatif (PITAP) yang sudah 100 persen.

(NIA DEVIYANA)

SHARE