Kolaborasi Menteri Investasi dan Menparekraf Bangkitkan Investasi Pariwisata dari Pandemi
Kementerian Investasi dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang penanaman modal pada sektor parekraf.
IDXChannel - Kementerian Investasi dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang penanaman modal pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan industri pariwisata agar segera keluar dari dampak yang disebabkan pandemi Covid-19.
Mengutip program Power Breakfast IDX Channel, Selasa (24/8/2021), Menteri InvestasI, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, bahwa kerjasama ini nantinya akan memetakan prioritas terkait investasi di sektor pariwisata.
Lokasi yang dituju, ungkap Bahlail, diutamakan pada lokasi wisata yang menjadi prioritas pemerintah. Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Menparekraf dalam memetakan wilayah dan subsektor pariwisata prioritas untuk investasi.
“Pandemi Covid-19 tidak pernah terbayang siapa pun akan turun lamanya seperti sekarang. Kondisi pandemi Covid diawali kesehatan, kemudian berdampak ekonomi dan sosial. Dari sebagian persoalan itu saya melihat yang paling tertekan adalah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Bahlil, saat penandatanganan secara virtual, dikutip Selasa (24/8/2021).
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno menilai, nota kesepahaman tersebut dapat menjadi pembuka kesempatan bagi para pelaku industri dan investasi agar mengambil peluang untuk kembali bangkit dari situasi sulit.
“Saya harap ini menjadi pembuka kesempatan kepada pelaku industri dan investasi agar mengambil peluang tersebut. Sektor ini sekarang memang tertekan tapi percayalah dengan kerja keras kita bersama, dengan gotong royong, gercep, geber, gaspol, bisa bangkit di saat sulit,” tutur Sandiaga.
Adapun untuk menarik para investor, pemerintah memastikan akan mempermudah perizinan, sekaligus melakukan investasi di sektor wisata dan ekonomi kreatif, khususnya melalui OSS berbasis risiko. (FIRDA/NDA)