ECONOMICS

Komisi IV Kecewa Kementan Suguhkan Data Beras Punya BPS, Bukan Faktual

Suparjo Ramalan 20/03/2023 20:15 WIB

Komisi IV DPR RI meragukan data produksi beras periode Februari, Maret, dan April 2023 yang dikantongi Kementerian Pertanian (Kementan).

Komisi IV Kecewa Kementan Suguhkan Data Beras Punya BPS, Bukan Faktual. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Komisi IV DPR RI meragukan data produksi beras periode Februari, Maret, dan April 2023 yang dikantongi Kementerian Pertanian (Kementan). Pasalnya, data tersebut masih berupa perkiraan saja.

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan, dokumen perihal produksi beras selama tiga bulan yang diterima dari Kementan bukanlah data yang direkap secara riil atau berdasarkan kondisi di lapangan.

"Rapat ini (rapat kerja dan RDP) kita mau tahu secara riil produksi beras berapa ya, tetapi amat disayangkan Dirjen Tanaman Pangan yang bertanggung jawab perihal masalah beras produksi hanya memberikan data, datanya bunyinya perkiraan produksi, Februari, Maret, April, itu perkiraan," ungkap Sudin saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Data produksi beras yang disodorkan Kementan berasal dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Hanya saja, Sudin menilai data itu masih berupa perkiraan dan tidak mencerminkan kondisi faktual.

Menurutnya, perkiraan akan menjadi masalah jika meleset dari keadaan sesungguhnya. Padahal, beras menjadi komoditas vital bagi masyarakat, terutama menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini. 

Dari data itu juga mengindikasikan bahwa Dirjen Tanaman Pangan Kementan tidak memiliki data faktual terkait produksi beras selama Februari, Maret, April tahun ini. 

"Kalau perkiraan, kalau meleset pasti ke depan mereka akan bicara 'kan perkiraan', berarti tidak ada data yang valid terkait produksi yang dihasilkan Dirjen Tanaman Pangan, dari pada nanti kita menghabiskan waktu, lebih baik saya pending (rapat)," katanya.

Komisi IV memang menjadwalkan rapat kerja dan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Kementerian Pertanian, Perum Bulog, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan Holding BUMN Pangan atau ID FOOD. 

Sayangnya rapat itu ditunda lantaran Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, dan Inspektur Jenderal (Irjen) Jan Marinka berhalangan hadir. Kabarnya mereka mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Papua. 

Sudin menyayangkan absennya Suwandi dan Jan Marinka. Menurutnya, pejabat Eselon I Kementan itu seharusnya memilih mengikuti rapat karena membahas perihal masalah pangan saat ini. 

"Wamen (Wakil Menteri) saya tanyakan tadi, secara pribadi. 'Pak Wamen bagaimana masalah ini?' Beliau juga agak kebingungan, saya yakin Wamen juga tidak bisa menjawab masalah produksi beras, wamen hanya menggantikan posisi Pak Menteri yang sedang mendampingi Presiden. Secara apapun kemarin Pak Menteri bicara dengan saya, 'izin saya mau ke Papua mendampingi Presiden,' silakan," katanya.

(YNA)

SHARE