Komitmen Turunkan Emisi, Luhut: Transisi Energi G20 Harus Berkeadilan
Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan komitmen pemerintah dalam emisi.
IDXChannel - Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan komitmen pemerintah dalam emisi. Namun, transisi energi ke sumber daya yang ramah lingkungan harus berbasis keadilan.
Luhut mengungkapkan biaya untuk mencapai transisi energi menjadi salah satu hal yang harus diprioritaskan dan harus dapat memberikan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat. Sehingga tidak memberatkan mereka usai melalui masa pandemi Covid-19.
“Selain menurunkan emisi, kita harus betul-betul melakukan transisi energi yang berkeadilan. Pertama, transisi energi memerlukan biaya yang sangat besar. Tentu banyak negara miskin dan berkembang tidak mau membebani masyarakatnya, apalagi di masa pandemi ini, beban sudah semakin berat,” kata Luhut dalam peluncuran Transisi energi secara virtual, dikutip Jumat (11/2/2022).
Kedua, dalam melakukan transisi energi ini, Luhut menegaskan harus seminimal mungkin dampaknya kepada sosial-ekonomi masyarakat.
“Perubahan paradigma pasti akan berdampak pada perubahan pekerjaan, skenario pembangunan, orientasi bisnis, dan lain sebagainya. Jadi, kita ingin yang berkeadilan, yang bebannya berat harus dibantu, yang sudah siap silahkan jalan sendiri selagi membantu yang belum mampu,” urainya.
Selain itu, Luhut menyampaikan bagian penting dari transisi energi adalah dengan mendorong industri yang lebih hijau. Contohnya, Indonesia akan membangun kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.
“Di sini kita memerlukan peran investasi dan kontribusi dari sektor swasta, filantrofi, dan bentuk-bentuk pendanaan inovatif, yang bisa meng-affirmasi komitmen pendanaan dari negara-negara maju kepada negara-negara berkembang,” urainya.
“Saya akan meminta komitmen global (global deal) dari masing-masing G20 Leaders untuk bersama-sama kita menyepakati langkah-langkah konkret dalam rangka percepatan transisi energi,” pungkasnya. (TYO)