Konflik Iran-Israel Ancam Stok Pupuk, Bagaimana Nabis Ketahanan Pangan Nasional?
Serangan Israel ke Iran kian menambah ketegangan yang berpotensi mempengaruhi pasokan bahan baku pangan.
IDXChannel - Konflik di Timur Tengah antara Iran-Israel tidak hanya berdampak pada sektor keuangan dan komoditas saja namun bisa berimbas pada ketahanan pangan Indonesia.
Menurut Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto, serangan Israel ke Iran semakin menambah ketegangan yang berpotensi mempengaruhi pasokan bahan baku pangan, khususnya yang berasal dari luar negeri. Salah satunya adalah pupuk.
“Ketergantungan impor bahan baku pupuk dari timur tengah dan kawasan timur Eropa seperti Rusia memang agak berisiko saat terjadi situasi darurat seperti perang di sana," ujar Toto, Jumat (19/4/2024).
Dia menambahkan, salah satu pupuk yang membutuhkan bahan baku dari luar negeri adalah pupuk jenis NPK, khususnya unsur phospate dan kalium yang berasal dari Rusia. Oleh karena itu, adanya gejolak geopolitik berdampak pada produk penting pendukung sektor pertanian nasional.
“Kalau pasokan pupuk terganggu maka otomatis rantai pasok pangan juga akan terganggu. Produksi komoditas utama pertanian seperti beras berpotensi merosot," kata Toto.
Dalam kondisi tersebut, impor beras juga relatif lebih sulit. Situasi ini menimbulkan kerawanan pada sektor ketahanan pangan Indonesia. Toto menyebut perlunya sejumlah langkah yang perlu diprioritaskan, mulai dari diversifikasi sumber pasokan bahan baku pupuk.
lalu, berinisiatif mengakuisisi sumber bahan baku pupuk di Timur Tengah seperti yang sudah dikerjakan China sejak beberapa tahun lalu.
"Langkah lain apabila produksi pupuk nasional berkurang, maka keran pupuk impor harus dibuka sehingga kebutuhan nasional bisa tercukupi," katanya.
(NIY)