ECONOMICS

Konversi Mobil Listrik Masih Mahal, Kementerian ESDM Sarankan Beli Baru

M Fadli Ramadan 10/06/2023 13:30 WIB

Konversi dari mesin BBM ke listrik menjadi salah satu langkah pemerintah untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik.

Konversi Mobil Listrik Masih Mahal, Kementerian ESDM Sarankan Beli Baru. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Konversi dari mesin BBM ke listrik menjadi salah satu langkah pemerintah untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik. Selain motor, mobil juga bisa dikonversi meski belum banyak peminat dan pelaku usahanya.

Seperti diketahui, mobil konversi tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 15 tahun 2022 tentang Konversi Kendaraan Bermotor selain Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Hal ini sebagai langkah lanjutan dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (BEV) untuk Transportasi Jalan.

Meski begitu, Sripeni Inten Cahyani, Tenaga Ahli Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Bidang Kelistrikan mengatakan sepinya peminat dan pelaku usaha konversi mobil listrik masih sepi karena terkendala biaya yang sangat tinggi.

“Konversi mobil listrik sementara belum, karena (peminat) mobil konversi masih sedikit. Dan tahu tidak biayanya? Saya pernah coba Toyota Innova, waktu saya tanya biayanya, dia hanya senyum-senyum,” kata Inten saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

Mengonversi mobil BBM menjadi listrik memang bukan hal mudah karena ada banyak komponen yang diubah. Ini membuat biayanya menjadi sangat tinggi, terlebih baterai yang dibutuhkan juga jauh lebih besar.

“(Hitung-hitungan) biayanya belum ketemu. Bayangkan, motor saja belum ketemu tingkat keekonomiannya. Coba hitung, pasti tidak akan ketemu. Mending beli (mobil listrik) baru saja,” ujar Inten.

Yoga Uta Nugraha, Founder & CEO Braja Elektrik Motor juga sempat menyampaikan bahwa untuk mengkonversi mobil butuh biaya yang sangat tinggi. Selain itu, peralatan yang dimiliki sebuah bengkel harus lengkap karena bermain pada arus listrik tegangan tinggi.

Selain itu, untuk mengonversi mobil, Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus benar-benar terlatih. Pasalnya, jika tidak memahami mengenai kelistrikan akibatnya bisa fatal yang dapat menyebabkan hal tak diinginkan.

“Untuk konversi mobil memang membutuhkan SDM yang terlatih, mengingat kita sudah membicarakan high voltage. Tapi biaya masih cukup tinggi karena baterai yang digunakan untuk mobil cukup besar,” ucap Yoga beberapa waktu lalu.

(FRI)

SHARE