Krakatau Steel (KRAS) dan PGN (PGAS) Bangun Infrastruktur Gas di Pelabuhan
Krakatau Steel (KRAS) dan PGN (PGAS) kerja sama membangun infastruktru gas bumi di pelabuhan.
IDXChannel - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN bekerja sama mengembangkan infrastruktur gas bumi dengan membangun infrastruktur penyediaan layanan pengisian bahan bakar LNG ke kapal (LNG bunkering).
Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan mengatakan KRAS melalui PT Krakatau Bandar Samudera dapat menyediakan layanan kepelabuhanan untuk kebutuhan LNG bunkering.
“PGN dapat mengembangkan infrastruktur gas bumi baik offshore dan onshore dan Krakatau Steel melalui Krakatau Bandar Samudera dapat menyediakan layanan kepelabuhanan untuk kebutuhan Liquified Natural Gas bunkering,” ujar Akbar melalui keterangan pers, Kamis (13/3/2025).
Lokasi pelabuhan yang potensial untuk dikembangkan di antaranya Terminal Cigading 1 dan Terminal Cigading 2, Cilegon, Banten. Kawasan tersebut juga telah memiliki jaringan pipa gas bumi.
“Harapan kami, kolaborasi ini dapat segera direalisasikan dalam tahapan yang lebih konkret, sehingga memberikan manfaat jangka panjang yang saling menguntungkan bagi kedua pihak,” kata dia.
Menurutnya, pemanfaatan pelabuhan untuk pembangunan landbase LNG sangat potensial, mengingat kebutuhan LNG untuk memenuhi pasokan gas ke wilayah-wilayah yang jauh dari jaringan pipa.
Akbar menyampaikan Krakatau Steel tidak lagi hanya fokus pada bisnis baja, namun juga menggodok industri non baja melalui Krakatau Bandar Samudera.
“Kami berharap kerja sama yang direncanakan berjalan hingga 2 tahun ini dapat dilakukan dengan baik, tidak ada kendala apa pun dan bahkan dapat mengembangkan kerja sama untuk fasilitas lainnya di Krakatau Steel Group sehingga tidak hanya berhenti di PT Krakatau Bandar Samudera,” tuturnya.
PT Krakatau Bandar Samudera sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) memiliki layanan end-to-end, mulai dari marine service, port handling, trucking, hingga bunkering dengan kapasitas mencapai 25 juta ton per tahun.
Saat ini, Krakatau Bandar Samudera memiliki 17 jetty dengan beberapa fasilitas berstandar internasional, seperti pilotage & towage, mooring-unmooring, stevedoring, jetty management.
Lalu, integrated logistics services yang dapat melayani 800 kapal setiap tahunnya.
Krakatau Bandar Samudera juga memiliki Continuous Ship Unloader (CSU) berkecepatan 1.300 ton/jam yang terintegrasi dengan gudang (integrated warehouse/IWH) dengan standar food grade. Total, KBS dapat mengakomodasi kapal besar sampai 200.000 DWT.
Dengan fasilitas di kawasan industri seluas 3.250 hektar dan 64 unit gudang seluas 12,3 hektar, Krakatau Bandar Samudera melayani bongkar muat mencapai 20.000 ton per hari.
“Sinergi Krakatau Bandar Samudera dan PGN ini membuktikan strategi besar kedua belah pihak untuk membangun ekosistem bunkering migas sebagai strategi ekspansi dalam bisnis maritim di sepanjang Selat Sunda yang sangat potensial,” kata Akbar.
(Febrina Ratna Iskana)