ECONOMICS

Krakatau Steel (KRAS) Ungkap Strategi Keuangan dari Rugi Jadi Untung

Suparjo Ramalan 25/10/2023 14:00 WIB

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk diawali dari restrukturisasi utang perusahaan. 

Krakatau Steel (KRAS)Ungkap Strategi Keuangan dari Rugi Jadi Untung. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk diawali dari restrukturisasi utang perusahaan. Pada 2019-2020 emiten baja pelat merah ini melakukan restrukturisasi utang sebesar USD2,3 miliar atau setara Rp35 triliun. 

Restrukturisasi utang tersebut dilakukan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), bank swasta, hingga lembaga keuangan. Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo mengatakan, sejak dilakukannya restrukturisasi dan transformasi, emuten bersandi saham KRAS itu telah mencapai perbaikan kinerja yang signifikan. 

Pada 2020, perusahaan membukukan laba bersih sebesar USD23 juta atau Rp351,3 miliar, kemudian meningkat pada 2021 menjadi Rp672,05 miliar (USD44 juta) dan USD23 juta atau setara dengan Rp351,30 miliar di tahun setelahnya.

Purwono menjelaskan Krakatau Steel terus melanjutkan inisiatif upaya efisiensi di segala lini, bagian dari restrukturisasi dan transformasi, diantaranya penurunan biaya energi hingga 46 persen, penurunan biaya utility sebesar 28 persen, penurunan biaya tenaga kerja sebesar 53 persen.

Lalu, penurunan biaya consumable hingga 64 persen, penurunan biaya utility non produksi hingga 66 persen, penurunan biaya lain-lain sebesar 88 persen.

"Penurunan variable cost sebesar 43 persen, dan penurunan fixed cost sebesar 58 persen," ucap Purwono, Rabu (25/10/2023). 

Saat ini restrukturisasi masih terus dilakukan. Tercatat, perusahaan telah melunasi utang Rp10,9 triliun atau setara USD718 juta. Rincian pembayaran Tranche A sebesar Rp423,1 miliar (USD27,7 juta), Tranche B sebesar Rp6,5 triliun (USD430 juta), serta pembayaran pinjaman kepada Commerzbank AG sebesar Rp3,9 triliun (USD260 juta). 

Selain restrukturisasi keuangan dan perbaikan kinerja, Purwono memastikan Krakatau Steel juga melakukan pembenahan dalam organisasi maupun digitalisasi. 

Restrukturisasi organisasi dilakukan melalui perampingan organisasi, delayering, maupun optimalisasi business process.

Sedangkan transformasi digital dilakukan dengan pengembangan digitalisasi melalui pengembangan platform marketplace produk baja, Digital Control Tower, maupun aplikasi pengembangan untuk mengoptimalisasi strategi penjualan.

"Program restrukturisasi dan transformasi terus dilakukan hingga saat ini," papar dia. 

Dengan dukungan Kementerian BUMN dan seluruh stakeholder terkait, perusahaan berkomitmen terus meningkatkan kinerjanya sebagai perusahaan yang sehat dan memiliki peran dalam kancah industri strategis nasional. 

“Saat ini kami berfokus untuk terus berupaya menjaga performa Krakatau Steel terutama diantaranya dengan sinergi bersama Krakatau Steel Group melalui kontribusi positif pada proyek-proyek nasional seperti diantaranya pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara, proyek pipa baja minyak dan gas bumi, maupun proyek-proyek pengembangan strategis lainnya,” tutur Purwono.

(SLF)  

SHARE