Krisis Energi Eropa: Jalanan Kota Gelap hingga Warga Terpaksa Mandi Air Dingin
Pejabat Uni Eropa khawatir wilayah itu menjadi gelap, suhu lebih dingin, dan kurang produktif pada musim dingin tahun ini jika Rusia memutuskan pasokan gas.
IDXChannel – Sejumlah aktivis bergerilya di jalan-jalan gelap Kota Paris. Mereka menyisir dinding dan saluran pipa meraih sakelar listrik untuk memadamkan lampu.
Bunyi klik, klik, klik, pun terdengar diikuti padamnya satu per satu lampu di luar toko-toko yang berjejer di jalanan Kota Paris. Upaya tersebut merupakan langkah kecil dari lompatan besar penghematan energi di Eropa.
Eropa tengah berupaya lepas dari ketergantungan minyak dan gas alam Rusia sejak perang di Ukraina. Akibat hal itu, negara-negara di Benua Biru itu harus menghemat energi, bahkan pabrik-pabrik terpaksa ditutup agar rumah-rumah warga tetap mendapat aliran listrik dan menyalakan pemanas di musim dingin mendatang.
Insinyur Kevin Ha dan teman-temannya telah bertindak melawan bisnis yang boros listrik di Paris jauh sebelum Rusia memangkas pasokan energi ke Eropa. Mereka merupakan para juru kampanye dari gerakan hemat energi yang menjadi populer di Perancis, Jerman, dan negara lain di Eropa.
Pesan mereka adalah setiap orang dapat berkontribusi, merupakan kata-kata yang harus dilontarkan pejabat publik dari menteri hingga wali kota sekarang juga.
“Setiap orang dapat memiliki dampak positif pada level mereka sendiri, dengan mengadopsi perilaku yang baik, dengan melakukan hal yang benar, untuk mengurangi jejak energi mereka secara keseluruhan,” kata Ha, 30 tahun, pada malam pemadaman lampu baru-baru ini di Champs- Lysées Boulevard dikutip dari APNews, Kamis (4/8/2022).
Pejabat Uni Eropa khawatir suhu di wilayah itu lebih dingin, gelap, dan kurang produktif pada musim dingin tahun ini jika Rusia memutuskan pasokan gas yang telah berkurang secara drastis. Sehingga mereka mendorong agar masyarakat Eropa menghemat gas mulai sekarang sehingga dapat tersedia cadangan untuk digunakan nanti di rumah-rumah, pabrik, dan pembangkit listrik
“Eropa harus siap untuk melewati musim dingin. Dengan asumsi bahwa ada gangguan penuh pada gas Rusia, kita perlu menghemat gas untuk mengisi penyimpanan gas kita lebih cepat. Dan untuk melakukannya, kita harus mengurangi konsumsi gas kita. Saya tahu bahwa ini adalah permintaan besar bagi seluruh Uni Eropa, tetapi ini perlu untuk melindungi kita,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Meskipun Eropa berebut untuk mendapatkan energi dari tempat lain, kesulitan apa pun pada musim dingin ini bisa menjadi pertanda buruk yang akan datang jika pasokan gas Rusia benar-benar terputus. Kondisi tersebut pun kemungkinan terjadi pada 2023 menurut proyeksi Menteri Energi Prancis, Agnès Pannier-Runacher.
"Jika pengiriman gas dipotong pada akhir tahun, itu berarti kita akan memiliki satu tahun penuh tanpa gas Rusia, jadi musim dingin berikutnya bisa lebih sulit," kata Pannier-Runacher kepada para senator Prancis.
Oleh karena itu, masyarakat Eropa diminta mandi dengan durasi lebih pendek. Selain itu, mereka didorong mematikan soket listrik, dan melakukan apa yang mereka bisa untuk menghemat listrik.
Sejumlah negara di Eropa pun telah mengeluarkan kebijakan khusus dalam rangka hemat energi:
Jerman
Jerman telah mendapatkan sekitar sepertiga dari gasnya dari Rusia, membuat negara dengan ekonomi terbesar UE dan negara terpadat itu sangat rentan. Penghematan energi sedang berjalan lancar, dengan matinya lampu, kolam renang umum menjadi lebih dingin, dan pengatur suhu disesuaikan.
Bahkan kubah kaca Reichstag, yang merupakan gedung parlemen di Berlin, menjadi gelap setelah tutup untuk pengunjung pada tengah malam, dan dua fasad tidak akan lagi menyala. Suhu kantor legislator juga turun 2 derajat menjadi 20 Celcius (68 Fahrenheit) musim dingin ini.
Balai Kota Berlin, Museum Yahudi, dua gedung opera, dan tengara Victory Column dengan pemandangan yang indah merupakan beberapa dari sekitar 200 situs di ibu kota Jerman yang tidak akan lagi menyala di malam hari.
Sauna di kolam renang kota Munich di tutup, dan air yang ada lebih dingin. Sementara itu, kolam renang umum di Hannover hanya akan menyalakan pancuran air dingin, sebagai bagian dari rencana pengurangan pemakaian energi sebesar 15%.
“Jumlah dari semua kontribusi akan membantu kami melewati musim dingin ini dan bersiap untuk musim dingin berikutnya,” kata Robert Habeck, wakil kanselir dan menteri ekonomi Jerman. Dia juga mengatakan kepada mingguan berita Der Spiegel bahwa dia telah memangkas waktu yang dia habiskan untuk mandi.
“Ini akan menjadi jalan yang berat dan berbatu, tetapi kami dapat mengelolanya,” katanya.
Dengan kampanye yang dijuluki “Flip the Switch,” pemerintah Belanda mendesak mandi tidak lebih dari lima menit, menggunakan pelindung matahari dan kipas angin sebagai pengganti AC, dan pengering pakaian.
Di bawah undang-undang yang disahkan Senin di Spanyol yang sering terik, kantor, toko, dan tempat perhotelan tidak akan lagi diizinkan untuk mengatur suhu ruangan mereka di bawah 27 derajat Celcius (81 derajat Fahrenheit) di musim panas, atau menaikkannya di atas 19 derajat Celcius di musim dingin.
(FRI)