KTT COP26, Jokowi Pamer Penanganan Perubahan Iklim di RI
Presiden Jokowi memastikan Indonesia dapat memenuhi komitmen pengurangan emisi sebesar 29 persen secara unconditional pada 2030.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri perhelatan COP26 di Glasgow. Jokowi memastikan Indonesia dapat memenuhi komitmen pengurangan emisi sebesar 29 persen secara unconditional pada 2030.
Jokowi mengatakan, Indonesia telah mengadopsi strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan iklim hingga 2050, serta road map yang detail untuk mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih awal.
"Pendanaan adaptasi dari negara maju segera dipenuhi untuk mempercepat upaya penanganan perubahan iklim," ujar Jokowi, Selasa (2/11/2021).
Kepala Negara juga menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan langkah konkret pengendalian iklim. Laju deforestasi Indonesia saat ini yang paling rendah selama 20 tahun, hingga tingkat kebakaran hutan berkurang 82 persen.
"Indonesia juga akan melakukan restorasi sebesar 64 ribu hektare lahan mangrove. Ini sangat penting karena mangrove menyimpan karbon 3-4 kali lebih besar dibandingkan lahan gambut,” katanya.
Terkait hal itu, PT PLN (Persero) mendukung penuh program dekarbonisasi yang diusung pemerintah guna menghadirkan ruang hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang. Mengingat, dengan menggunakan skenario business as usual (BAU), Indonesia diperkirakan memberikan kontribusi 4 miliar ton CO2 per tahun pada 2060 sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
"PLN memiliki peran penting dalam menggerakkan pertumbuhan energi hijau di Indonesia. Kami berkomitmen untuk melakukan dekarbonisasi," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam seri diskusi bertemakan Becoming the World's Leader in Green Economy dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP26 di Glasgow, Skotlandia.
Menurutnya, dalam skenario BAU, emisi sektor listrik mencapai 0,92 miliar ton CO2 pada 2060. Untuk itu, PLN meluncurkan strategi demi menjadi perusahaan listrik yang bersih dan hijau. Salah satunya dengan menghentikan pembangunan serta mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) eksisting secara bertahap.
Berdasarkan peta jalan, PLN akan mempensiunkan PLTU subcritical sebesar 10 gigawatt (GW) pada tahun 2035. Kemudian PLTU supercritical sebesar 10 GW juga akan dipensiunkan pada tahun 2045. Tahap terakhir pada tahun 2055, PLTU ultra supercritical 55 GW dipensiunkan. (RAMA)