ECONOMICS

Kunci Singapura Yakin Lakukan Reopening, Digital Tracing hingga Denda Karantina 

Kiswondari Pawiro 17/08/2021 18:02 WIB

Singapura tengah memasuki fase untuk melakukan kebijakan Reopening atau membuka lagi kegiatan perekonomian yang ditargetkan September 2021.

Singapura tengah memasuki fase untuk melakukan kebijakan Reopening atau membuka lagi kegiatan perekonomian yang ditargetkan September 2021.

IDXChannel - Singapura tengah memasuki fase untuk melakukan kebijakan Reopening atau membuka lagi kegiatan perekonomian yang ditargetkan September 2021, setelah melonggarkan kebijakan Circuit Breaker (CB) atau karantina wilayah yang dilakukan satu kali, karena sempat terjadi lonjakan kasus akibat varian Delta.

“Ada empat hal yang menjadi kunci keberhasilan Singapura,” kata Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura, Suryo Pratomo dalam webinar Indonesia Tangguh MNC Portal Indonesia yang bertajuk “Penanggulangan Covid-19 di Negara Sahabat”, Selasa (17/8/2021).

Suryo menguraikan, pertama, melakukan kebijakan yang sangat tepat, karena penanganan Covid-19 di Singapura berdasarkan pendekatan ilmiah. Kedua, pemantauan atau pelacakan orang yang dilakukan secara digital atau digital tracing. Semua orang yang keluar dari dan masuk ke Singapura harus melakukan karantina selama 14 hari.  

“Semua itu dipantau melalui digital tracing dan orang itu tidak pernah bisa keluar kamar, bahkan di hotel-hotel dibuat sistem, pintu kamar hanya bisa dibuka sekali, kalau orang itu sempat kabur keluar mereka tidak akan bisa masuk lagi,” terangnya.

Menurut Suryo, kalau orang tersebut ketahuan keluar dari masa karantinanya, maka orang itu akan didenda sebesar 10.000 SGD atau setara Rp 100 juta dan penjara selama 6 bulan. Ini merupakan langkah ketiga yakni, penegakkan hukum yang sangat ketat.

Kunci yang terakhir adalah komunikasi. Komunikasi itu dilakukan secara reguler, Perdana Menteri Singapura setiap bulan berbicara dan komunikasi melaui sosmed itu betul-betul terarah serta menjelaskan apa yang sedang terjadi di Singapura.

“Circuit Braker itu diterapkan hanya sekali, setelah itu tidak pernah lagi, mereka hanya menerapkan Reopening,” ujar Suryo. (NDA)

SHARE