Kurangi Emisi, Kapan Uji Coba B40 Rampung?
Uji jalan ini untuk menghasilkan rekomendasi teknis kebijakan implementasi B40.
IDXChannel - Kementerian Enerti dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengujian pencampuran Bahan Bakar Nabati sebesar 40 persen ke Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar rampung akhir tahun ini.
Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo mengatakan, uji jalan atau road test dilakukan dua tahap pengujian jenis campuran, yakni B30D10 dengan formula campuran 30 persen Boidiesel (B100*)+10 persen Diesel Nabati/Diesel Biohidrokarbon/HVO (D100)+60 persen Minyak Solar (B0). Sementara B40 dengan formula campuran 40% Biodiesel (B100*) + 60% Minyak Solar (B0).
“Road Test B40 ditargetkan selesai pada Desember 2022, uji jalan ini untuk menghasilkan rekomendasi teknis kebijakan implementasi B40,” kata Edi dikutip dalam laman Kementerian ESDM, Selasa (27/9/2022).
Edi mengungkapkan, pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tiga kendaraan mesin diesel dengan merek berbeda kurang dari 3,5 ton masing-masin dua unit. Sedangkan 3 merek berbeda dengan mesin lebih dari 3,5 ton juga masing-masing dua unit.
“Pada awal road test B40, terdapat tantangan berupa pengadaan sparepart setelah overhaul awal. Tapi, dapat kami sampaikan bahwa saat ini seluruh kendaraan telah melaksanakan uji jalan sesuai harapan,” ungkap Edi.
Untuk megehar target, maka penambahan jarak dan rute dilakukan dengan kendaraan uji kurang dari 3,5 ton dari awalnya ditargetkan 560 km per hari, menjadi 650 km per hari. Itu mengambil rute Balitsa – Tol Cileunyi – Ciamis – Kuningan - P3GL – Pemalang – (putar balik) – Subang – Balitsa.
Sedangkan untuk kendaraan uji lebih dari 3,5 ton jarak tempuh yang semula ditargetkan 400 km per hari menjadi 550 km per hari dengan rute perubahan menjadi Balitsa – Pasteur – Cikampek – Cipali - P3GL - Tegal – (putar balik) – Cipali – Subang – Balitsa.
Pengujian yang dilakukan selama road test B40 diantaranya penanganan dan analisis konsumsi bahan bakar, pengujian kualitas mutu bahan bakar dan pelumas.
Selain itu, dilakukan juga pengujian kinerja pada Chassis Dynamometer, pengujian Merit Rating komponen kendaraan, pengujian stabilitas penyimpanan bahan bakar uji, dan uji startability serta presipitasi bahan bakar uji.
Selain mendukung kontribusi energi terbarukan, rencana implementasi B40 akan berdampak positif dalam penghematan devisa. Ini akan menurunkan impor minyak solar, peningkatan nilai tambah CPO, dan menurunkan emisi gas rumah kaca.
Untuk program B30 di tahun 2022, ditargetkan dapat disalurkan biodiesel lebih dari 10 juta kl, yang dapat menghemat devisa sebesar 7,82 miliar dolar AS dan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26,95 Juta Ton CO2e.
Program ini juga dapat membuka lapangan kerja bagi lebih dari 1,2 juta orang, baik pekerja on farm maupun off farm.
Pengujian ini dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi “Lemigas” dengan melibatkan Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE. Melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui pendanaan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Untuk bahan bakar B0 dan HVO disediakan oleh Pertamina Grup (PT Kilang Pertamina Internasional) dan B100 oleh APROBI.
(DES)