ECONOMICS

Kurator Sepakat Bertemu Debitur Bahas Mekanisme Kepailitan Sritex (SRIL)

Eka Setiawan/Kontri 01/02/2025 01:45 WIB

Para kreditur bersepakat agar kurator bertemu debitur untuk membahas mekanisme kepailitan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex.

Kurator Sepakat Bertemu Debitur Bahas Mekanisme Kepailitan Sritex (SRIL). (Foto Eka S/MPI)

IDXChannel – Para kreditur bersepakat agar kurator bertemu debitur untuk membahas mekanisme kepailitan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex.

Hal itu diungkapkan kurator kepailitan Sritex Denny Ardiansyah. Dia menyebut hal itu merupakan salah satu hasil rapat kreditur.

“Apakah recovery bagi para kreditur melalui skema GC (voting going concern) atau skema pemberesan,” kata Denny di PN Semarang, Kamis (30/1/2025).

Pada hari itu sedianya digelar Rapat Kurator Sritex dan tiga perusahaan lainnya. Agenda rapatnya adalah untuk voting going concern (GC) atas keberlangsungan usaha. Namun, rapat ditunda.

“Para kreditur lebih sepakat untuk kami kurator dan debitur ini untuk bisa duduk bersama apakah penyelesaian melalui GC atau pemberesan. Nah itu diperlukan waktu dulu, jadi kami akan bertemu dalam jangka waktu 21 hari,” kata Denny.

Tolok ukur penentuan GC itu disebutnya bergantung dari hasil pertemuan. Sebab, dari debitur sendiri akan mempersiapkan kelayakan usaha perusahaan itu.

Jumlah total aset yang dimiliki Sritex dan tiga perusahaan lain, Denny menyebut belum mengetahui persis karena belum melakukan appraisal. Namun, berdasar laporan keuangan kuartal III-2024, nilainya USD617 juta.

Dia menerangkan, komunikasi saat ini berjalan lebih baik, apalagi Direktur Sritex Iwan Kurniawan Lukminto ikut hadir.

Sementara, Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto menyebut pihaknya siap berkoordinasi dengan kurator untuk menyediakan suatu skema atau opsi GC. Tentunya melihat data-data secara detail dan menganalisanya.

“Harapan kami sih untuk industri tekstil masih tetap bisa berjalan,” kata dia.

Dia menyebut, jika terjadi GC sesuai harapannya dan manajemen ditunjuk kurator untuk mengelola, Iwan menyebut pihakanya akan tetap mengikuti aturan sebagaimana yang ditentukan kurator dan hakim pengawas.

“Sekarang ini kita mikirnya tidak bisa terlalu panjang, hanya untuk satu step ke depan seperti apa,” kata dia.

(Dhera Arizona)

SHARE