ECONOMICS

Lagi, Erick Thohir akan Bubarkan Anak dan Cucu BUMN di September 2023

Suparjo Ramalan 31/08/2023 20:30 WIB

Pembubaran anak dan cucu perusahaan pelat merah masih terus dilakukan Kementerian BUMN selaku pemegang saham.

Lagi, Erick Thohir akan Bubarkan Anak dan Cucu BUMN di September 2023. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Pembubaran anak dan cucu perusahaan pelat merah masih terus dilakukan Kementerian BUMN selaku pemegang saham. Perampingan jumlah anak dan cucu perseroan negara dilatari oleh keuangan perusahaan yang dinilai tak sehat lagi.

Rencana penutupan anak dan cucu perusahaan negara ini pun disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir kepada Komisi VI DPR RI. Dia mengaku, banyak perusahaan yang tak lagi membukukan untung, bahan cenderung merugi.

Erick mengaku sudah mengantongi nama anak dan cucu BUMN yang akan dibubarkan. Target dari aksi tersebut dilakukan pada bulan depan.

"Saya tutup 133 anak dan cucu (BUMN), jadi mungkin nanti, Pak Wamen, bulan depan kita tutup lagi," ungka Erick dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Erick menuturkan, tak ingin BUMN hanya melahirkan anak-cucu tanpa izin atau pun hanya menggerogoti bisnis induk usaha, tanpa memberikan kontribusi kepada negara.

Menurutnya, perseroan negara harus bisa mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional hingga menjadi satu ekosistem yang inklusif terhadap pihak swasta dan UMKM. 

"Kalau memang BUMN yang melahirkan anak-cucu tanpa izin atau pun BUMN yang punya anak cucu tapi menggerogoti filosofi kebersamaan kita bahwa BUMN bukan menara gading, tapi BUMN ekosistem membangun kebersamaan di tengah ekonomi kita yang terbuka bersama swasta, UMKM atau investasi," ucapnya.

Sejalan dengan langkah penyehatan perusahaan, Erick mengungkap adanya keberhasilan restrukturisasi BUMN. Berbeda dengan penutupan atau pembubaran perusahaan, upaya ini diambil untuk menyelamatkan perusahaan pelat merah.

"Kalau kita lihat restrukturisasi Garuda yang waktu itu polemiknya sangat berat, tidak hanya ada kasus korupsi, tetapi juga bagaimana pada saat Covid dan hari ini Garuda kita lihat laba sebelum pajak dan lain-lain sudah mencapai Rp3 triliun, artinya Garuda sudah di arahnya yang benar," bebernya.

Tak cuma itu, dia mengungkapkan, kesuksesan restrukturisasi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang menanggung utang puluhan triliun Rupiah. Namun, hasil restrukturisasi dinilai sudah bisa memberikan dampak positif.

"Hari ini PTPN terbukti bisa kontribusi angka yang luar biasa untuk juga next menjadi program pemerintah industrialisasi pangan. Karena turunan dari pangan itu banyak sekali, apakah menjadi biofuel atau menjadi hal-hal yang lain," tutur Erick.

(YNA)

SHARE