Lama Mangkrak, Proyek Pabrik Feronikel Antam Kini Capai 98 Persen
embangunan proyek pabrik feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara kini telah mencapai 98 persen.
IDXChannel - Pembangunan proyek pabrik feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara kini telah mencapai 98 persen, proyek ini sebenarnya sudah digarap bertahun-tahun lamanya namun mangkrak tidak kunjung selesai.
Direktur Pengembangan Usaha Antam, Dolok Robert Silaban mengatakan pembangunan hingga November 2022 mencapai 98 persen. Pabrik dengan kapasitas 13.500 ton nikel itu sebelumnya ditargetkan beroperasi pada akhir 2022.
"Sejalan dengan penyelesaian konstruksi dan commissioning pabrik, nantinya pabrik Feronikel Haltim akan menambah portfolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan Antam menjadi 40.500 TNi," ungkap Dolok Robert, dikutip Rabu, (4/1/2023).
Untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter feronikel tersebut, PT PLN (Persero) memasok kebutuhan listrik. Dolok mengatakan tindak lanjut pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) untuk pasokan listrik pabrik Feronikel Haltim masih dalam fase pengadaan.
Pengadaan yang dimaksud berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG). Adapun penyalaan pembangkit listrik tahap pertama sebesar 15 megawatts (MW) telah dimulai pada Desember 2022.
Selanjutnya proses penyalaan pembangkit listrik tahap kedua dengan daya total 75 MW direncanakan akan dilaksanakan pada kuartal 1/2023 yang akan dilanjutkan dengan rangkaian fase commissioning pembangkit dan pabrik feronikel.
Sebelumnya, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menjelaskan pasokan listrik PLN akan diselesaikan pada tahun 2022. Karena itu, MIND ID sebagai Induk Holding BUMN Pertambangan menargetkan operasional smelter feronikel milik Antam di Halmahera Timur bisa beroperasi pada kuartal IV-2022.
"Supply listriknya sudah selesai dan akan tersedia tahun ini. Kami bersama PLN sudah sepakat dan ditargetkan pabrik bisa beroperasi di kuartal IV tahun ini," ungkap Hendi saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR pada Februari 2022. (RRD)