ECONOMICS

Lampaui Target, Produksi Minyak Jateng dan Jatim Capai 106 Persen di 2023

Aldo Fernando - Riset 27/11/2023 16:22 WIB

Realisasi produksi minyak di Jawa Timur dan Jawa Tengah sepanjang 2023 diperkirakan sebesar 193 ribu BOPD (Barrel of Oil Per Day/Barel Minyak Per Hari).

Lampaui Target, Produksi Minyak Jateng dan Jatim Capai 106 Persen di 2023. (Foto: Aldo Fernando/IDXChannel)

IDXChannel - Realisasi produksi minyak di Jawa Timur dan Jawa Tengah sepanjang 2023 diperkirakan sebesar 193 ribu BOPD (Barrel of Oil Per Day/Barel Minyak Per Hari). Capaian tersebut melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181 ribu BOPD.

Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi di hadapan sekitar 35 Jurnalis media nasional yang berkunjung fasilitas produksi PGN Saka di Kawasan Industri Manyar Gresik Jawa Timur, Senin (27/11/2023).

Nurwahidi menjelaskan, produksi minyak di Jawa Timur terutama berasal dari 11 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di wilayah Bojonegoro, Gresik dan Pulau madura.

"Produksi dan lifting minyak Jawa Tengah dan Jawa Timur sampai saat ini mencapai 106 persen," kata Nurwahidi.

Untuk gas, kata Nurwahidi, potensi produksi atau lifting juga mencapai target. Namun, jelasnya, kemampuan serapan gas oleh buyer (pembeli) Jawa Tengah dan Jawa Timur masih belum optimal karena produksi gas yang oversupply atau kelebihan pasokan.  

Dalam kunjungannya, para awak media mendapat penjelasan proses produksi dan fasilitas produksi migas PGN Saka yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur.

PGN Saka sendiri memiliki fasilitas produksi di laut (offshore) dan di darat (onshore).

"Dari laut sesuai alur mengalir terus minyak dan gas hingga ke fasilitas produksi onshore," kata Plant Manager PGN Saka Sulistyo Handoko.

"Selain minyak dan gas, kami juga melakukan hilirisasi dengan memproduksi LPG yang kapasitasnya 150 ton per hari, sehingga membantu Pemerintah dalam mengurangi impor LPG,” tambah Handoko.

Selain menjelaskan fasilitas produksi migas, SKK Migas dan PGN Saka juga menjelaskan program pengembangan masyarakat, di kawasan wilayah kerja migas. Dengan konsep living in harmony, melalui program Pengembangan masyarakat (PPM) yang dijalankan SKK Migas dan PGN Saka. (ADF)

SHARE