ECONOMICS

Lanjutkan Tren Pertumbuhan di Tengah Tantangan Ekonomi, Kinerja PLN Diapresiasi

Taufan Sukma Abdi Putra 31/10/2024 22:49 WIB

keberhasilan PLN dalam meraup kenaikan pendapatan kali ini terutama didorong oleh kinerja penjualan tenaga listrik.

Lanjutkan Tren Pertumbuhan di Tengah Tantangan Ekonomi, Kinerja PLN Diapresiasi (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mampu menunjukkan tren pertumbuhan kinerja yang konsisten hingga triwulan III-2024 lalu.

Dari segi pendapatan usaha, misalnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut mampu meraup hingga Rp402,56 triliun, melonjak dibanding realisasi pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya, yang masih Rp358,07 triliun.

Capaian positif tersebut pun panen apresiasi, lantaran berhasil diraih PLN di tengah tantangan ekonomi yang terjadi, di mana terjadi deflasi selama lima bulan berturut-turut.

"Saat Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut dan indeks manufaktur merosot, namun pendapatan PLN justru naik 12,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikannya bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi," ujar Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development (Indef), Abra Talattov, dalam keterangan resminya, Kamis (31/10/2024).

Menurut Abra, keberhasilan PLN dalam meraup kenaikan pendapatan kali ini terutama didorong oleh kinerja penjualan tenaga listrik. Hal tersebut dinilai Abra sebagai cerminan atas keberhasilan PLN dalam menjaga kontribusi signifikan terhadap penyediaan energi listrik di Indonesia.

Secara rinci, Abra memaparkan bahwa penjualan tenaga listrik menyumbang Rp261,58 triliun atau naik 6,91 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp244,66 triliun.

"Padahal, tarif listrik tidak mengalami kenaikan sepanjang periode ini," ujar Abra.

Moncernya kinerja PLN pada triwulan ini, dikatakan Abra, melanjutkan capaian positif pendapatan dalam tiga tahun terakhir atau sejak masifnya transformasi proses bisnis, organisasi, Sumber Daya Manusia, hingga pelayanan pelanggan secara menyeluruh.

Terdekat, pada periode buku 2023 total pendapatan usaha perseroan yang mencapai Rp487,38 triliun atau meningkat Rp46,25 triliun pada 2022. Dalam periode itu, PLN juga berhasil menurunkan utang jangka panjang sekaligus jangka pendek sebesar Rp12,77 triliun. 

"Pada akhir 2024, pertumbuhan pendapatan tersebut bisa makin melesat jika PLN mampu mengoptimalkan strategi efektif dalam mengelola pengeluaran dan pendapatan. Apalagi mengoptimalkan penjualan listrik hasil dari pembangkitnya sendiri," ujar Abra.

Selain pendapatan, PLN juga memiliki struktur aset yang kuat dengan total aset mencapai Rp1.699,06 triliun, yang menunjukkan komitmen perusahaan dalam mempertahankan dan memperkuat aset-aset strategis untuk mendukung layanan kelistrikan nasional.

Likuiditas perusahaan juga dinilai cukup baik, dengan aset lancar sebesar Rp152,17 triliun dan kas serta setara kas mencapai Rp28,07 triliun. 

"Ini menunjukkan bahwa PLN memiliki fleksibilitas finansial yang memadai untuk kebutuhan operasional serta mendukung inisiatif strategis jangka pendek," ujar Abra.

(taufan sukma)

SHARE