ECONOMICS

Laris Manis di Jepang, Ekspor Lobak Sumur Tembus 140 Ton

Wahyudi Aulia Siregar 18/07/2023 11:10 WIB

lobak asal Sumut ini sangat digemari negara Jepang  karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sehingga  rutin diekspor ke Jepang.

Laris Manis di Jepang, Ekspor Lobak Sumur Tembus 140 Ton (foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan lakukan tindakan karantina terhadap 10 ton lobak asal Sumatera Utara (Sumut). Lobak-lobak itu akan diekspor ke Jepang. 

Kepala Karantina Pertanian Belawan, Lenny Hartati Harahap, mengatakan  tindakan karantina yang dilakukan  terhadap lobak rebus yang bernilai ekonomis sebanyak Rp 190 juta tersebut  berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen dan pemeriksaan fisik sesuai persyaratan negara tujuan. 

"Lobak rebus  yang akan diekspor  harus bersih atau steril  di gudang  ataupun saat diekspor. Dan dikemas dengan vakum, penyimpanan pada suhu -20 derajat celcius dan dibawa dengan container refer dengan suhu yang sama untuk menjaga  keawetan lobak  tersebut agar terhindar dari kontaminasi organisme pengganggu tumbuhan khususnya bakteri," ujar Lenny, dalam keterangan resminya, Selasa (18/7/2023). 

Menurut Lenny, lobak asal Sumut ini sangat digemari negara Jepang  karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sehingga  rutin diekspor ke Jepang.

Berdasarkan data OSS IQ-Fast Karantina Pertanian Belawan, ekspor Lobak dari Sumut ke Jepang tahun ini sudah mencapai 120 ton dengan nilai Rp4,4 miliar.

Dikatakan  Lenny, lobak milik PT WGM tersebut diperiksa di gudang PT WGM yang sudah ditetapkan sebagai Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT).

Lebih lanjut, Lenny menjelaskan bahwa IKT yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian memiliki fasilitas, prosedur kerja dan produk hilirisasi yang membantu memperkecil adanya resiko kontaminasi Organisme Pengganggu Tumbuhan.

"Dengan adanya fasilitas perusahaan yang lengkap dan memenuhi standar ekspor sangat membantu kelancaran pelaksanaan tindakan karantina yang berimbas pada percepatan ekspor," pungkas Lenny. (TSA)

SHARE