ECONOMICS

Lawan Rusia, Dubes Ukraina Sebut "Merdeka Atau Mati" Ala Bung Tomo Jadi Inspirasi

Michelle Natalia 07/03/2022 20:46 WIB

Ukraina terus berupaya mencari simpati dari sejumlah negara di dunia. Bahkan mereka mengaku terinspirasi dari teriakan pejuang Indonesia, Bung Tomo.

Lawan Rusia, Dubes Ukraina Sebut "Merdeka Atau Mati" Ala Bung Tomo Jadi Inspirasi. (Foto: Aldhi Chandra/MPI)

IDXChannel - Ukraina terus berupaya mencari simpati dari sejumlah negara di dunia. Bahkan mereka mengaku terinspirasi dari teriakan pejuang Indonesia, Bung Tomo, saat melawan pasukan sekutu yang mendarat di Surabaya pada awal November 1945 lalu.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan sosok Bung Tomo menjadi inspirasi bagi para pejuang Ukraina. Video di Youtube yang berisi rekaman suara Bung Tomo yang meneriakkan "Merdeka atau Mati!" ketika sedang berperang melawan penjajah di Surabaya, menyentuh hati dan menginspirasi mereka. 

"Saya sangat tersentuh dan menangis saat mendengarkannya. Coba dilihat video pidato Bung Tomo yang meneriakkan "Merdeka atau Mati" ini, ada subtitle bahasa Ukraina. Ini karena para pejuang di sana menonton dan meneriakkan slogan yang sama," ujar Vasyl kepada MNC Portal Indonesia (MPI) di Jakarta, Senin(7/3/2022).

Dia mengatakan, bahwa kata-kata tersebut digaungkan oleh para warga dan pejuang Ukraina setiap harinya. "Merdeka atau mati" menjadi inspirasi bagi mereka, karena pihak musuh ingin Ukraina menyerahkan senjatanya.

"Tapi, kami tidak mau menyerahkannya. Kami tidak akan mulai menembak, tapi jika mereka menembak, kami akan balas menembak," tegas Vasyl.

Dia menyebutkan bahwa ada kemiripan peristiwa sejarah kemerdekaan Indonesia dengan situasi perang Ukraina saat ini, di mana di zaman dahulu, para pemuda dari Sulawesi, Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan pulau-pulau lainnya berbondong-bondong datang ke Surabaya untuk mempertahankan wilayahnya dari pihak penjajah.

"Kami juga sama, bangsa kami, negara kami, sedang bertarung dan berjuang. Semua isi pidato Bung Tomo ini, karena ini bukan tentara, ini semua adalah orang-orang sipil, pejuang patriotis yang membela negaranya, kami sebut ini perang patriot," jelas Vasyl.

Dia mengatakan bahwa semua pihak di Ukraina berjuang, tidak ada pengecualian. Semua menggunakan senjata atau apapun yang bisa digunakan untuk senjata, layaknya pemuda Indonesia dahulu menggunakan bambu runcing, keris, ketapel, dan yang lainnya. 

"Pidato ini diterjemahkan ke bahasa Ukraina sudah sejak setengah tahun yang lalu, dan sekarang disebarluaskan di pasukan-pasukan pejuang kami. Ini sangat menginspirasi," tutur Vasyl. (TYO)

SHARE