ECONOMICS

Layanan PSO KAI Tembus 14.572.752 Pelanggan hingga Oktober 2025, Naik 6,99 Persen

Dhera Arizona Pratiwi 14/11/2025 03:03 WIB

KAI mencatat, layanan Public Service Obligation (PSO) mencapai 14.572.752 pelanggan pada Januari–Oktober 2025.

Layanan PSO KAI Tembus 14.572.752 Pelanggan hingga Oktober 2025, Naik 6,99 Persen. (Foto Istimewa)

IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat, layanan Public Service Obligation (PSO) mencapai 14.572.752 pelanggan pada Januari–Oktober 2025. Jumlah ini meningkat 6,99 persen dibandingkan periode yang sama di 2024 sebanyak 13.620.772 pelanggan.

"Capaian ini menggambarkan peran besar layanan PSO dalam mendukung mobilitas di berbagai wilayah," ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan resminya, Kamis (13/11/2025).

Menurutnya, PSO yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan terus menjadi fondasi penting bagi masyarakat dalam memperoleh layanan transportasi publik yang terjangkau.

Dia menerangkan, PSO merupakan mandat negara untuk memperluas akses transportasi massal bagi seluruh lapisan masyarakat. Layanan PSO KAI hadir di Pulau Jawa dan Sumatera, memberikan pilihan transportasi yang stabil dan terjangkau bagi pelanggan yang membutuhkan perjalanan rutin maupun antarkota.

Layanan PSO yang dijalankan KAI mencakup Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) dan KA Lokal. Keduanya berperan sebagai penghubung penting bagi pekerja, pelajar, pelaku usaha, serta masyarakat yang mengandalkan moda transportasi publik dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan keperluan lainnya.

Selain layanan yang dioperasikan langsung oleh KAI, pemerintah juga memberikan PSO untuk layanan KAI Group seperti Commuter Line, LRT Jabodebek, KA Bandara YIA di Yogyakarta, serta KA Srilelawangsa di Medan. 

"Kehadiran berbagai moda ini memperkuat ekosistem transportasi nasional, memudahkan masyarakat berpindah moda, serta memperluas jangkauan layanan transportasi publik yang saling terhubung," ujar dia.

Dari sisi ekonomi, kata Anne, layanan PSO memberi kontribusi signifikan terhadap kegiatan perdagangan dan mobilitas tenaga kerja. Tarif yang terjangkau mendorong masyarakat menggunakan kereta api sebagai pilihan utama, sehingga mendukung pertumbuhan sektor informal dan UMKM di sekitar stasiun.

Pemanfaatan layanan PSO juga berdampak positif pada kelancaran kota. Masyarakat yang memilih kereta api berkontribusi pada pengurangan kemacetan, peningkatan efisiensi perjalanan, serta penurunan beban penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya.

Bagi daerah yang belum memiliki banyak pilihan transportasi massal, ujar Anne, KA PSO menjadi sarana penting untuk mengakses pusat ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan, dan berbagai fasilitas publik lainnya. Layanan ini memperkuat inklusivitas dan membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk bergerak dan berkembang.

Anne menegaskan, KAI terus meningkatkan kualitas layanan PSO melalui penguatan fasilitas, peningkatan ketepatan waktu, serta optimalisasi layanan digital. 

“KAI menghadirkan pelayanan yang mendukung mobilitas masyarakat dan memperkuat konektivitas antarwilayah untuk Indonesia yang semakin maju,” katanya.

Melalui layanan PSO yang terus berkembang, KAI bersama pemerintah berkomitmen memperluas manfaat transportasi publik bagi masyarakat, perekonomian nasional, dan pembangunan wilayah.

(Dhera Arizona)

SHARE