Lebih Bahaya Inflasi atau Deflasi? Ini Penjelasannya!
Ketika membahas kondisi ekonomi, dua istilah yang sering muncul adalah inflasi dan deflasi.
IDXChannel - Ketika membahas kondisi ekonomi, dua istilah yang sering muncul adalah inflasi dan deflasi. Keduanya memiliki dampak besar terhadap perekonomian suatu negara. Namun, mana yang sebenarnya lebih berbahaya?
Apakah inflasi yang tinggi atau deflasi yang berkepanjangan? Artikel ini akan mengulas secara mendalam perbedaan, dampak, serta risiko masing-masing kondisi ekonomi tersebut.
Apa Itu Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode waktu tertentu. Ketika inflasi terjadi, daya beli masyarakat menurun karena uang yang dimiliki tidak bisa membeli barang sebanyak sebelumnya.
Dampak Inflasi
- Positif: Inflasi yang moderat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi karena meningkatkan konsumsi dan investasi.
- Negatif: Jika tidak terkendali, inflasi tinggi (hiperinflasi) dapat menggerus nilai mata uang, menurunkan standar hidup, dan memicu keresahan sosial.
Apa Itu Deflasi
Deflasi adalah penurunan harga barang dan jasa secara umum. Meskipun terlihat menguntungkan bagi konsumen, deflasi sebenarnya bisa menjadi tanda adanya masalah serius dalam perekonomian.
Dampak Deflasi:
- Penurunan Permintaan: Konsumen menunda belanja karena berharap harga akan semakin turun.
- PHK dan Penurunan Produksi: Permintaan yang rendah membuat perusahaan mengurangi produksi dan tenaga kerja.
- Beban Utang Meningkat: Nilai utang secara riil meningkat, memberatkan sektor bisnis dan rumah tangga.
Mana yang Lebih Berbahaya, Inflasi atau Deflasi?
Meskipun inflasi seringkali mendapatkan perhatian lebih besar, banyak ekonom berpendapat bahwa deflasi justru lebih berbahaya dalam jangka panjang. Baik inflasi maupun deflasi dapat menimbulkan masalah serius bagi perekonomian.
Namun, dalam banyak kasus, deflasi dianggap lebih berbahaya karena dampaknya yang merambat luas dan sulit ditangani. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan inflasi yang sehat sangat penting untuk menciptakan stabilitas ekonomi.
(Shifa Nurhaliza Putri)