ECONOMICS

Ledakan Smelter PT ITSS, Industri Nikel Nasional hingga Peluang Ekspornya

26/12/2023 05:00 WIB

Dunia pertambangan RI sedang berduka akibat ledakan di smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali.

Ledakan Smelter PT ITSS, Industri Nikel Nasional hingga Peluang Ekspornya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Dunia pertambangan RI sedang berduka akibat ledakan di smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali. ITSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah. Diketahui, ITSS merupakan perusahaan yang berfokus pada pengolahan bijih nikel 

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah membentuk tim penanganan dampak kecelakaan kerja di lokasi pabrik PT ITSS pukul 06.15 WITA. 

“PT IMIP sebagai perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali sangat berduka atas musibah ini, terutama kepada keluarga para korban baik yang meninggal maupun korban luka. Jumlah korban meninggal sebanyak 13 orang, terdiri atas sembilan orang pekerja Indonesia dan empat orang pekerja asal China,” kata keterangan tersebut.

Sementara itu, sebanyak 46 korban terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas. Sejumlah 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh Klinik IMIP dan lima orang rawat jalan.

“Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan korban pascakecelakaan, serta memenuhi hak dan kewajiban para korban beserta keluarganya,” imbuh pernyataan tersebut.

Ledakan ini jadi sorotan bukan hanya karena peristiwa dan besarnya jumlah korban jiwa yang gugur, tetapi juga menengok besarnya peluang industri nikel yang dihasilkan Indonesia dan kontribusinya pada dunia.

Ekspor Nikel RI ke China

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nikel Indonesia sepanjang Januari-Mei 2023 terbesar dikirim ke China. Hal ini terlihat dari volume ekspor terbanyak pada periode tersebut, mencapai 394 juta kilogram (kg) nikel. 

Volume berat bersih ini juga meningkat signifikan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebanyak 152,96 juta kg pada Mei 2022.

Tertuang dalam Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok Komoditi dan Negara, Mei 2023, BPS mencatat valuasi ekspor China mencapai USD2,09 miliar pada Mei 2023. Nilai FOB tersebut juga meroket dari periode sebelumnya sebanyak USD1,19 miliar (yoy). 

Norwegia adalah satu-satunya negara Eropa yang tercatat sebagai negara tujuan pengiriman nikel yang cukup besar pada periode tersebut mencapai 24,24 juta. Namun pada tahun lalu, Norwegia tidak tercatat sebagai penerima nikel dari Indonesia.

Selanjutnya, Korea Selatan menduduki urutan ke empat dengan volume pengiriman nikel mencapai 555 ribu kg. Volume ini turun cukup dalam dibanding sebelumnya yang sebesar 19,36 juta (yoy).

Penurunan ekspor nikel secara signifikan juga terjadi untuk pengiriman Malaysia, yang mencapai 92,66 ribu kg pada Mei 2023. Sebagai perbandingan, Malaysia pernah menerima 10,53 juta kg nikel dari Indonesia tahun lalu.

Secara total, volume ekspor nikel tercatat sebesar 458,36 juta kg per Mei 2023, naik dari periode sebelumnya yang sebesar 211,52 juta kg (yoy).

Selama ini, Morowali memang digadang menjadi pusat pertambangan nikel di Indonesia. Melansir laman resminya, IMIP adalah pengelola kawasan industri berbasis nikel yang ada diwilayah tersebut.

Indonesia sendiri menduduki peringkat satu untuk cadangan komoditas nikel dunia dengan volume setara dengan 23 persen cadangan dunia. Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan cadangan mineral dan batu bara dunia lainnya. Untuk itu, pemerintah cukup gencar melakukan kegiatan hilirisasi nikel di Tanah Air.

Kawasan industri ini terintegrasi dengan produk utama berupa nikel, stainless steel dan carbon steel. Industri pendukungnya terentang dari coal power plant, pabrik mangan, silikon, chrome, kapur, kokas, dan lainnya, hingga pelabuhan dan bandara.

Kawasan Industri IMIP, merupakan kerjasama antara BintangDelapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Steel Group, induk perusahaan PT ITSS.

Sebelum membangun industri berbasis nikel di Morowali, Tsingshan Group memiliki 3 unit produksi nikel pig iron (npi) dengan kapasitas 2 juta ton dan 3,4 juta ton Stainless Steel. 

Tsingshan Group merupakan perusahaan terbesar di dunia di bidang pengolahan Nikel dan sudah menguasai teknologi pengolahan yang lengkap dengan teknologi maju dan modern.

(SLF)

SHARE