ECONOMICS

Lewat Program DEB, Pertamina Hadirkan Energi Terbarukan di Besakih Bali

Desi Angriani 11/07/2025 20:08 WIB

Melalui program tersebut, Pertamina menghijaukan kawasan yang sebelumnya gersang sehingga menjadi ruang hidup yang lestari.

Lewat Program DEB, Pertamina Hadirkan Energi Terbarukan di Besakih Bali (Foto: dok Pertamina)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) menghadirkan energi terbarukan di Desa Besakih, Bali melalui program Desa Energi Berdikari (DEB).

Ini sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan, terutama dalam meningkatkan keekonomian dan kemandirian energi masyarakat berkelanjutan. 

Melalui program tersebut, Pertamina menghijaukan kawasan yang sebelumnya gersang sehingga menjadi ruang hidup yang lestari. 

Barisan pohon produktif ditanam warga melalui Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Maha Wana Basuki bersama Pertamina dalam program Perhutanan Sosial, tak hanya menghijaukan namun juga membawa kesejahteraan.

Ketua LPHD Mahawana Besakih, I Nyoman Artana sekaligus local hero Pertamina mengatakan, Hutan Desa Besakih dikelola dengan mengedepankan aspek keseimbangan lingkungan, karena lokasi ini disebut Huluning Bali Rajya, yang berarti hulunya Pulau Bali yaitu Besakih. 

“Apabila lokasi ini tidak dipelihara dengan baik maka akan memengaruhi potensi bencana alam dan perubahan iklim di Bali,” ujar Nyoman. 

Pemulihan dan pengembangan hutan Desa Besakih, lanjut Nyoman, dimulai sejak 2023. Melalui program penguatan kelompok, penanaman pohon endemik, pengembangan produk madu. 

“Hutan Desa Besakih dikelola dengan menerapkan nilai-nilai Tri Hita Karana yang berarti "tiga penyebab kebahagiaan,” tutur dia.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, kawasan hutan Desa Besakih kini ditingkatkan dengan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). 

Energi terbarukan minim emisi itu berkapasitas 6,6 KWp dengan kapasitas baterai 20 KWh. Dimanfaatkan warga untuk mesin ekstraktor madu otomatis dan penerangan di lokasi camping.

“Program DEB Desa Besakih diharapkan dapat menggerakkan perekonomian area perhutanan sosial sebesar Rp120 juta per bulan melalui pengelolaan pariwisata dengan total kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang diestimasikan sebanyak 2.000 orang,” kata Fadjar. 

Selain itu, lewat produksi madu dan produksi pengolahan hasil hutan non kayu lainnya yang dikelola secara berkelanjutan.

Menurutnya, PLTS yang terpasang juga akan memberikan penghematan biaya listrik hingga Rp14 juta per tahun dan mendukung pengurangan emisi karbon dengan potensi reduksi emisi karbon 8,59 ton Co2eq per tahun. DEB Besakih merupakan salah satu dari 80 DEB yang ditargetkan direalisasikan Pertamina di 2025. 

“DEB merupakan inovasi dan inisiatif Pertamina untuk mewujudkan swasembada energi desa berbasis energi terbarukan,” ujarnya. Hal ini sejalan dengan yang diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto agar setiap desa bisa mandiri energi,” ujarnya. 

Selain itu, pembangunan DEB disesuaikan dengan potensi sumber energi bersih serta kekuatan dan keunggulan ekonomi masing-masing desa, sehingga memberikan efek ganda bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Sebagai informasi, Pertamina telah membangun 173 DEB di seluruh Indonesia. Terdiri dari 146 DEB berbasis energi surya, 16 DEB gas metana dan biogas, 8 DEB mikrohidro, 2 DEB energi biodiesel dan 1 DEB hybrid energi surya dan angin.

DEB Pertamina mendorong pemanfaatan energi terbarukan dengan kapasitas 791 ribu Watt Peak energi surya, 6.500 liter energi biodiesel, 860 ribu m3 ton biogas dan biometana, 16.500 Watt Peak energi hybrid surya dan angin dan 52 ribu watt energi mikrohidro. 

(DESI ANGRIANI)

SHARE