ECONOMICS

LG dkk Batal Investasi Senilai Rp121 Triliun, Ada Apa?

M Fadli Ramadan 20/04/2025 17:37 WIB

Proyek dengan investasi jumbo ini semula untuk membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik di Indonesia.

LG dkk Batal Investasi Senilai Rp121 Triliun, Ada Apa? (Foto: dok AFP)

IDXChannel - Konsorsium baterai asal Korea Selatan yang dipimpin oleh LG, menarik diri dari proyek bernilai 11 triliun won atau setara Rp121 triliun.

Proyek dengan investasi jumbo ini semula untuk membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Melansir Korea JoongAng Daily Minggu (20/4/2025), konsorsium tersebut terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, dan LX International, dan sejumlah mitra lainnya. 

Mereka sebelumnya telah berdiskusi dengan pemerintah Indonesia dan sejumlah perusahaan untuk membangun fasilitas rantai pasok komprehensif untuk baterai kendaraan listrik dari hulu hingga hilir. 

Rencana ini akan memberi dampak besar bagi penjualan mobil di Indonesia karena dapat menekan harga jual. Proyek tersebut dikabarkan bakal mencakup seluruh proses, mulai dari pengadaan bahan baku, pembuatan prekursor, dan material katoda, hingga produksi sel baterai. 

Indonesia menjadi pilihan konsorsium tersebut lantaran memiliki hampir seluruh material yang dibutuhkan untuk memproduksi baterai. 

Di mana Indonesia menjadi penghasil nikel terbesar di dunia, salah satu bahan baku utama dalam membuat baterai kendaraan listrik berjenis lithium ion.

Adapun konsorsium memutuskan untuk menarik diri setelah evaluasi dengan pemerintah Indonesia karena adanya pergeseran dalam lanskap industri. Terutama adanya perlambatan permintaan EV secara global.

"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," kata seorang pejabat dari LG Energy Solution dikutip dari Korea JoongAng Daily.

Kendati demikian, LG akan tetap melanjutkan proyek mereka di Indonesia terkait baterai kendaraan listrik. Salah satunya adalah pabrik baterai hasil kerja sama dengan Hyundai Motor Group, yakni Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power).

"Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang sudah ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power, usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group," tutur dia.

(DESI ANGRIANI)

SHARE