Lima Bank Besar Eropa Diminta Berhenti Danai Proyek Migas
Sekelompok investor dengan gabungan aset kelolaan lebih dari USD1,5 triliun mengirimkan surat kepada lima bank terbesar di Eropa.
IDXChannel - Sekelompok investor dengan gabungan aset kelolaan lebih dari USD1,5 triliun mengirimkan surat kepada lima bank terbesar di Eropa. Para investor mendesak mereka untuk menghentikan pinjaman kepada perusahaan minyak dan gas.
Surat tersebut dikirim oleh grup investasi ShareAction. Grup tersebut meminta Barclays, BNP Paribas, Credit Agricole, Deutsche Bank, dan Societe Generale untuk menghentikan pembiayaan langsung ladang migas baru pada akhir tahun ini.
Kelima bank tersebut yakni Barclays, BNP Paribas, Credit Agricole, Deutsche Bank, dan Societe Generale, semuanya menerima surat yang menyatakan pendekatan proyek bahan bakar fosil dapat membahayakan target Net Zero.
“Barclays adalah penyedia pembiayaan asal Eropa terbesar kedua untuk 50 perusahaan minyak dan gas teratas, memberikan lebih dari USD48 miliar dolar antara 2016 dan 2021,” bunyi surat kepada Barclays, seperti dilansir AOL pada Kamis (9/2/2023).
“Oleh karena itu, kami meminta Barclays untuk berhenti embiayai ladang minyak dan gas baru paling lambat pada akhir tahun 2023, untuk menunjukkan komitmennya dalam mengatasi krisis iklim dan menjaga pemanasan global hingga 1,5C.” lanjut surat tersebut
Surat tersebut ditandatangani oleh 27 investor, termasuk Aegon Asset Management, Danske Bank dan Brunel Asset Management, dengan gabungan aset kelolaan sebesar USD1,4 triliun.
Menurut kelompok itu, lonjakan harga energi yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina telah menunjukkan risiko ketergantungan pada bahan bakar fosil di saat ketidakpastian geopolitik.
“Aksi Rusia adalah pengingat keras akan kebutuhan untuk mempercepat transisi dari fosil ke energi terbarukan,” bunyi surat itu.
Jeanne Martin, kepala program perbankan di ShareAction, berkata surat-surat ini menjadi peringatan bagi bank-bank yang telah membuat komitmen Net-Zero.
“Pertama, mereka harus menghentikan pembiayaan langsung ladang minyak dan gas baru. Kedua, bank harus segera mengalihkan perhatian mereka dari perusahaan yang memungkinkan dikembangkannya ladang minyak dan gas baru,” kata Martin.
"Investor memberi tahu bank-bank ini bahwa mereka akan menghadapi tekanan yang semakin meningkat jika mereka tidak segera bertindak untuk membalikkan pembiayaan minyak dan gas baru mereka.” Lanjutnya.
(WHY)