Lima Modal Ventura BUMN Suntik Dana 336 Startup, Ada yang Sudah Jadi Unicorn
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap 5 modal ventura BUMN sudah berinvestasi di 336 startup di Indonesia.
IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat, ada 336 perusahaan rintisan atau startup yang sudah mendapat pendanaan dari Modal Ventura (Venture Capital) milik perusahaan pelat merah.
Modal Ventura terdiri atas, Mandiri Capital, BRI Ventures, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, dan BNI Ventures.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, 336 startup tersebut semula merupakan Soonicorn (soon to be unicorn), yang kini menjelma menjadi unicorn. Pernyataan Erick ini disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembukaan BUMN Startup Day 2022.
"Kalau Bapak ingat juga bagaimana sejak awal BUMN sudah mempunyai Telkom ada Telkomsel, dan yang terakhir BNI juga saya minta untuk membuat Venture Capital, yang ada di bawah ini sudah berinvestasi kepada 336 startup, yang memang kalau dilihat hari ini banyak juga yang sudah mulai menjadi unicorn Bapak," ungkap Erick, Selasa (26/9/2022).
Kementerian BUMN memang mewadahi perusahaan rintisan melalui Merah Putih Fund yang sudah diresmikan Presiden beberapa waktu lalu. Erick memastikan pendanaan Merah Putih Fund difokuskan kepada Soonicorn agar menjadi unicorn.
Merah Putih Fund merupakan inisiatif dari Kementerian BUMN untuk mendukung akselerasi startup lokal yang berpotensi menjadi unicorn, melalui kolaborasi bisnis dan modal. Selain itu, juga membangun sinergi potensi solusi digital di berbagai sektor.
Merah Putih Fund dikelola oleh lima venture capital BUMN dan menggalang dana USD300 juta untuk tahap pertama dari sejumlah BUMN.
Erick menuturkan, Soonicorn yang menerima suntikan dana dari Merah Putih Fund dan menjadi unicorn tetap beroperasi di Indonesia. Kepemilikannya adalah warga Indonesia, dan bisa mencatatkan sahamnya di pasar modal Tanah Air.
Kementerian BUMN akan mendukung mereka agar bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang diharapkan dapat menarik minat dari komunitas investor global.
"Karena itu Merah Putih Fund hadir kita masuk ke investasi. Di situ tetapi dengan catatan founder-nya orang Indonesia, perusahaannya harus beroperasi di Indonesia, dan bayar pajak di Indonesia, dan bisa tentunya diprioritaskan untuk go public di Indonesia," pungkas Erick.
(FAY)