ECONOMICS

Lima Pelabuhan Statusnya Merah untuk Pemeriksaan Karantina Barang Ekspor-Impor

Iqbal Dwi Purnama 12/12/2022 22:00 WIB

Lima pelabuhan berstatus merah tersebut, antara lain Batu Ampar (Batam), Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pelabuhan Palembang.

Lima Pelabuhan Statusnya Merah untuk Pemeriksaan Karantina Barang Ekspor-Impor. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan), Bambang, mencatat saat ini masih terdapat lima pelabuhan yang tergolong zona merah atau bermasalah.

Adapun lima pelabuhan berstatus merah tersebut, antara lain Batu Ampar (Batam), Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pelabuhan Palembang.

Kepala Barantan, Bambang, mengatakan pihaknya akan mendorong tim unit pelaksana teknis lingkup Badan Karantina Pertanian untuk menyelesaikan kekurangan-kekurangan yang harus segera diselesaikan.

"Terutama Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Palembang yang masih ada masalah pada tempat proses pemeriksaan atau masalah layanan maupun masalah pada tempat pemeriksaan beacukai dan karantina," ujar Bambang pada konferensi pers di Jakarta, Senin (12/12/2022).

Bambang menjelaskan salah satu indikator untuk mengubah status zona pelabuhan menjadi hijau adalah pengimplementasian layanan Single Submission Kepabeanan Karantina (SSm QC). 

Layanan tersebut, mendorong efisiensi proses pemeriksaan bersama bea cukai dan karantina sehingga tidak ada duplikasi kegiatan pemeriksaan fisik, baik untuk impor maupun ekspor.

Lebih lanjut, Bambang menyebut ada dua pelabuhan lagi yang masih berstatus penilaian kuning yaitu Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Lampung. 

Menurutnya, peningkatan status pelabuhan menjadi hijau perlu dilakukan agar seluruh petugas karantina senantiasa bekerja sesuai SOP, dan terhindar dari tindakan korupsi.

"Salah satu aksi pemangkasan birokrasi dan peningkatan pelayanan di pelabuhan adalah aksi NLE (National Logistic Ecosystem), dimana implementasi layanan SSm QC menjadi indikator utama dalam aksi NLE," pungkasnya. (NIA)

SHARE