ECONOMICS

Lima Produsen Mobil yang Hengkang dari Indonesia

Shifa Nurhaliza 18/08/2021 16:29 WIB

Pandemi Covid-19 dan sepinya minat masyarakat Indonesia menjadikan lima produsen mobil ini memilih hengkang dari tanah air.

Nissan, jadi salah satu produsen mobil yang hengkang dari Indonesia

IDXChannel – Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah perusahaan otomotif dari luar negeri memutuskan untuk menutup bisnisnya di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh dampak dari pandemi Covid-19 serta sepinya minat pembeli dari masyarakat.

Mengutip program 1st Session Closing IDX Channel, Rabu (18/8/2021), tidak hanya mengenai transaksi jual beli saja, namun efek besarnya juga dirasakan oleh industri komponen mesin dan spare part, yang menyebabkan banyaknya jumlah karyawan menganggur akibat kehilangan pekerjaan.

Selain itu, alasan utama dari produsen mobil tersebut akhirnya hengkang adalah karena segmen pasar yang tidak sesuai, sektor komoditas yang menurun, serta pelemahan nilai tukar mata uang.

Berikut beberapa perusahaan yang memutuskan untuk hengkang dari Tanah Air.

1. Nissan
Pada tahun lalu secara resmi mengumumkan untuk tidak lagi beraktivitas di Indonesia. Meski awalnya hanya untuk produsen Nissan saja, namun pada akhirnya produsen Datsun juga memutuskan hal yang sama.

2. Chevrolet
Produsen mobil asal Amerika Serikat ini memutuskan untuk hengkang sejak Maret 2020. Meski tetap membuka layanan purna jual namun perusahaan itu resmi menghentikan penjualan mobil baru mereka di Indonesia.

3. Ford
Perusahaan mobil Ford telah menghentikan penjualannya di Indonesia ejak 2016 lalu, sekaligus menutup seluruh dealer dan penjualan produk dari seluruh Indonesia. Hal ini diakibatkan tidak ditemukannya keuntungan yang berkesinambungan.

4. Infiniti
Produsen mobil asal Jepang ini sudah tidak beroperasi di Indonesia pada tahun 2018. Hal itu terhitung sejak 2014 lalu, perusahaan tidak pernah mencapai target minimal penjualannya di Indonesia.

5. Opel
Pabrikan mobil Jerman ini telah menutup pabrikannya di Indonesia sejak tahun 2005 silam dan hingga akhirnya pada tahun 2016 kepemilikan brand resmi berpindah tangan terkait dengan penawaran dana yang cukup besar. (FIRDA/NDA)

SHARE