ECONOMICS

Lingkungan Global Tak Ramah, Begini Kondisi Ekonomi RI 2024

Suparjo Ramalan 07/03/2024 16:22 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, lingkungan global tidak ramah pasca pandemi Covid-19.

Lingkungan Global Tak Ramah, Begini Kondisi Ekonomi RI 2024 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, lingkungan global tidak ramah pasca pandemi Covid-19. Bahkan ekonomi dunia cenderung melemah dan semakin terfragmentasi.

Namun begitu, makroekonomi Indonesia masih berada di level stabil atau relatif terjaga di tengah ketidakpastian tersebut.

“Di dalam kondisi lingkungan global yang selama dua tahun berturut-turut, terutama pasca pandemi yang cenderung lemah dan makin terfragmentasi, ekonomi Indonesia kita relatif tetap terjaga,” ujar Sri Mulyani saat gelaran BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3/2024).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mencatat, Indonesia memiliki tingkat headline inflasi atau inflasi utama yang cukup renda.

Hanya saja, Indonesia tidak boleh terlena karena faktor inflasi dari pangan menunjukan adanya kenaikan dan tekanan, khususnya menjelang Ramadhan dan Lebaran 2024. Sri Mulyani meminta perlu diwaspadai dan diatasi.

“Kita juga mensyukuri pertumbuhan ekonomi kita yang resiliensi dan juga terjaga dari sisi inflasi yang rendah. Indonesia di dalam situasi dunia yang masih bergumul dengan tekanan inflasi yang relatif tinggi,” paparnya.

Pertumbuhan makro ekonomi nasional Indonesia di level 5 persen, lanjut dia, juga mampu menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Menurutnya, hal ini menunjukan adanya inklusivitas.

“Karena tidak hanya melihat dari sisi headline growth, tapi kita juga melihat pada quality dan share-nya terhadap equality, yaitu dari sisi tingkat pengangguran dan kemiskinan,” jelas dia. 

Tak hanya itu, Sri Mulyani menyebut APBN masih bekerja keras karena tekanan global yang kuat dan bisa melemahkan pertumbuhan ekonomi nasional. Meskipun begitu, APBN masih terjaga kesehatanya dan berkelanjutan (sustainable). 

“APBN kita bekerja luar biasa keras pada masa-masa pandemi dan pasca pandemi, pada saat tekanan global masih sangat kuat yang bisa melemahkan pertumbuhan ekonomi,” katanya. 

“Meskipun APBN bekerja luar biasa keras dan responsif terhadap kondisi dan situasi ekonomi, APBN masih terjaga kesehatanya dan sustainable. Kinerja APBN 2023 akan jauh melebihi ekspektasi dari sisi postur akhirnya,” ungkap Menkeu.

(DES)

SHARE