ECONOMICS

Lippo Cikarang (LPCK) Catat Kerugian Rp3,65 Triliun Sepanjang 2020

Aditya Pratama 11/05/2021 14:14 WIB

Pendapatan neto Perseroan di tahun 2020 tercatat sebesar Rp1,80 trilliun atau naik 8,69 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,65 triliun.

Lippo Cikarang (LPCK) Catat Kerugian Rp3,65 Triliun Sepanjang 2020 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan kerugian sepanjang tahun 2020. Pada laporan keuangan tahunan, Perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp3,65 triliun atau berbalik dibanding tahun 2019 dengan laba sebesar Rp310,91 miliar. 

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan neto Perseroan di tahun 2020 tercatat sebesar Rp1,80 trilliun atau naik 8,69 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,65 triliun, dengan laba per saham dasar Rp42,86. 

Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas penjualan rumah hunian dan apartemen, pendapatan pengelolaan kota, penjualan tanah industri, penjualan lahan komersial dan rumah toko, serta pendapatan sewa dan lainnya. 

Penjualan rumah hunian dan apartemen tercatat menjadi kontribusi pendapatan tertinggi sebesar Rp1,26 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp825,13 miliar, pendapatan pengelolaan kota tercatat Rp324,98 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp338,63 miliar. 

Kemudian, penjualan tanah industri tercatat Rp129,82 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp366,89 miliar, penjualan lahan komersial dan rumah toko tercatat Rp65,89 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp134,50 miliar, serta pendapatan sewa dan lainnya tercatat Rp58,24 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp29,63 miliar. 

LPCK mencatatkan kenaikan beban lainnya sebesar Rp2,22 triliun dengan rugi penurunan nilai wajar investasi terbesar sebesar Rp1,21 triliun, disusul penghapusan persediaan Rp890,94 miliar. 

Beban pokok pendapatan di tahun 2020 juga meningkat menjadi Rp1,13 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,01 triliun, dan beban usaha juga naik menjadi Rp300,60 miliar dari sebelumnya Rp210,86 miliar. 

Sementara itu, arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp692,62 miliar, arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi tercatat Rp27,56 miliar, dan arus kas neto yang diperoleh dari  aktivitas pendanaan tercatat Rp777,84 miliar. 

Lippo Cikarang mencatatkan liabilitas sebesar Rp3,14 triliun dan ekuitas sebesar Rp6,57 triliun. Adapun total aset perseroan menurun menjadi Rp9,71 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp12,21 triliun. 

(SANDY)

SHARE