ECONOMICS

Lokananta Jadi Creative Hub, Erick: Kebangkitan Industri Kreatif Indonesia

Suparjo Ramalan 28/11/2022 20:26 WIB

Erick berharap Lokananta bisa menjadi destinasi wisata edukatif yang dapat memberikan multiplier effect untuk perekonomian, khususnya bagi musisi lokal dan UMKM

Lokananta Jadi Creative Hub, Erick: Kebangkitan Industri Kreatif Indonesia (foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perekaman musik dan bangkrut pada 2001 lalu, Lokananta didorong untuk kembali aktif dan berevolusi menjadi sebuah creative hub yang menjadi wadah industri kreatif nasional.

Upaya revitalisasi dan pengembangan BUMN yang terletak di Solo itu pun didukung penuh oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, yang berharap keberadaan Lokananta ke depan dapat menjadi sentra kreativitas bagi para seniman, pentas ekspresi bagi para musisi, serta wahana bagi UMKM lokal untuk mengembangkan usahanya. 

"Creative Hub menjadi salah satu instrumen penting bagi pertumbuhan makro ekonomi nasional. Karena itu kami di BUMN melihat (upaya) ini harus terus didorong. Salah satunya di industri kreatif. Industri kreatif itu turunannya apa? musik, film dan lainnya. Kita harus jadi pop culture country, artinya budaya kita harus punya nilai ekonomi, tapi tidak menghilangkan esensi dari budaya kita,” ujar Erick, Senin (28/11/2022).

Erick berharap Lokananta bisa menjadi destinasi wisata edukatif yang dapat memberikan multiplier effect untuk perekonomian, khususnya bagi musisi lokal, UMKM, dan masyarakat sekitar. 

Karena itu, BUMN mendukung penuh pengembangan Lokananta dengan mendorong kebangkitan industri kreatif dan UMKM di Indonesia. Banyak aset-aset BUMN yang punya nilai sejarah, nantinya kembangkan 

Lokananta menjadi salah satu bagian terpenting dari sejarah industri musik di Indonesia. Sejak didirikan pada 29 Oktober 1956 oleh Raden Maladi, Oetojo Soemowidjojo dan Ngabehi Soegoto Soerjodipoero, Lokananta telah menghasilkan sekitar 50.000 keping piringan hitam dan mengorbitkan banyak musisi legendaris Indonesia, seperti Gesang, Ismail Marzuki, Waljinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, sam Saimun, dan Bubi Chen.

Bahkan, banyak musisi dan penyanyi legendaris Indonesia yang pernah merekam lagu-lagunya di Lokananta, seperti Slank dan Glenn Fredly. Lokananta juga masih menyimpan aset rekaman bersejarah di Indonesia, seperti 5.000 arsip lagu daerah maupun nasional, termasuk di antaranya master lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Erick menilai Lokananta sebagai aset Perum Percetakan Negara yang bergabung dalam klaster Perusahaan Pengelola Aset dan perlu dioptimalkan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi industri kreatif dan anak muda. 

Lokananta sebagai studio rekaman pertama dan terbesar di Indonesia, lanjut dia, memiliki kualitas hasil rekaman sekelas studio rekaman Abbey Road di London,studio rekaman pengorbit band legendaris The Beatles. (TSA)

SHARE