ECONOMICS

Lolos di Bekasi Gagal di Cirebon, Pemudik Mau Coba Jalur Tikus

Fathnur Rohman/Kontri 10/05/2021 18:17 WIB

Upaya penyekatan terus dilakukan untuk menghalau ribuan pemudik yang masuk wilayah Cirebon, Jawa Barat.

Lolos di Bekasi Gagal di Cirebon, Pemudik Mau Coba Jalur Tikus. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Upaya penyekatan terus dilakukan untuk menghalau ribuan pemudik yang masuk wilayah Cirebon, Jawa Barat. Tak hanya di Jalur Pantura, Polresta Cirebon juga mengamankan beberapa jalur tikus, yang terindikasi akan dilalui pemudik.

Aktivitas penyekatan ini dianggap cukup efektif. Sebab, sesampainya di Jalan Pantura Cirebon, pemudik yang lolos penyekatan dari wilayah Karawang-Bekasi langsung diputarbalikan petugas untuk kembali ke arah Jakarta.

Meski petugas melakukan penyekatan berlapis di Jalan Pantura dan jalur tikus, nyatanya hal ini tidak menyurutkan keinginan perantau dari arah Jakarta, untuk mudik ke kampung halaman.

Seperti Bayu (30) misalnya. Pemudik asal Brebes, Jawa Tengah ini memutuskan mudik karena tak kuat menahan rindu untuk bertemu keluarganya. Ia pun sudah tiga kali berhadapan dengan petugas yang melakukan penyekatan di Jalan Pantura.

Bayu sendiri berangkat dari Jakarta sekitar pukul 16.30 WIB pada Minggu, 9 Mei 2021. Menggunakan sepeda motor, ia berhasil lolos penyekatan di Bekasi dan Karawang, Jawa Barat.

"Sempat diputarbalikan di Bekasi dan Karawang. Tapi saya istirahat dulu. Kemudian melanjutkan perjalanan," kata Bayu kepada wartawan, Senin (10/5/2021).

Kendati berhasil lolos di wilayah Bekasi dan Karawang, Bayu kemudian langsung dihadang petugas dari Polresta Cirebon yang melakukan penyekatan di Pos Weru, Jalan Pantura, Cirebon, Jawa Barat.

Bernasib sama dengan ribuan pemudik lain, Bayu tidak berkutik. Ia langsung diputarbalikan petugas untuk kembali ke arah Jakarta, saat melintas di pos penyekatan tersebut.

"Sudah kangen sama anak dan Istri di Brebes. Mau coba lewat jalur tikus," katanya.

Tak punya pilihan lain, pria yang bekerja sebagai buruh pabrik ini tetap memaksa mudik. Ia ingin menghabiskan waktu di hari raya Idul Fitri bersama keluarganya.

"Saya kalau di kontrakan sendiri. Udah libur dari hari Sabtu," ungkap Bayu.

Hal serupa juga dialami Wisnu (24). Pria asal Purworejo ini harus kembali ke arah Jakarta karena terjaring penyekatan di Pos Weru. Sebelumnya, kata dia, ia dan rombongan pemudik lain bisa meloloskan diri dari petugas ketika melintas di wilayah Subang.

"Di sini susah. Banyak petugas dan di portal. Di Subang rame-rame nerobos bareng pemudik lain," tuturnya.

"Mau coba jalur tikus. Katanya bisa. Cuman enggak tahu juga," tambahnya.

Ubah Pola Penyekatan di Jalan Pantura Cirebon

Lonjakan volume kendaraan roda dua di Jalan Pantura Cirebon, diprediksi akan meningkat menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah. Guna mengantisipasi hal tersebut, Polresta Cirebon sudah menyiapkan pola penyekatan berbeda.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi mengatakan, sejak Senin dini hari pihaknya sudah menyekat ribuan pemudik yang lolos dari penyekatan di wilayah Karawang-Bekasi. Ratusan personel gabungan dikerahkan di Pos Weru, Cirebon untuk menghalau kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah.

"Kita melakukan penyekatan secara khusus di check point Weru. Kurang lebih 5.000 sampai 6.000 roda dua kita kembalikan ke daerah asal," kata Syahduddi

"Kita mendengar di Bekasi dan Karawang, pemudik menembus barikade yang sudah disiapkan oleh petugas. Kita bertindak dengan menyekat mereka, kemudian mengalihkan ke area parkir Ramayana Weru, dan kalau terkumpul kita kembalikan ke daerah asal," jelas Syahduddi.

Ia mengklaim, cara penyekatan ini sangat efektif untuk mencegah pemudik yang nekat menerobos penjagaan. Menurutnya, total personel gabungan di Pos Weru mencapai 150 orang.

Jumlah personel yang banyak ini, lanjut Syahduddi, bisa memberikan efek psikologi kepada para pemudik agar patuh dan tidak menerobos penyekatan. 

"Anggapan mereka, melintas di Cirebon malam dan dini hari penjagaannya akan longgar," ucap dia. (TYO)

SHARE