ECONOMICS

Lonjakan Harga Komoditas Picu Kenaikan Inflasi Global, Indonesia Aman?

Cahya Puteri Abdi Rabbi 12/09/2023 18:40 WIB

Kenaikan harga komoditas dunia mulai dari crude palm oil hingga minyak dunia bisa mengerek kenaikan inflasi global.

Lonjakan Harga Komoditas Picu Kenaikan Inflasi Global, Indonesia Aman? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kenaikan harga komoditas dunia mulai dari crude palm oil hingga minyak dunia bisa mengerek kenaikan inflasi global

Hal tersebut juga akan berdampak kepada negara-negara maju yang saat ini masih berusaha untuk menurunkan inflasi. 

Senior Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara yang dinilai sukses meredam inflasi.

Sementara sulitnya mengendalikan inflasi masih menjadi isu utama bagi negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan negara-negara Euro Zone. 

“Masih tingginya inflasi di masing-masing negara saat ini, yang juga dapat diperburuk oleh kenaikan harga komoditas dan minyak dunia, dapat berdampak kepada arah kebijakan moneter di negara-negara tersebut,” kata Rully dalam acara Media Day di Jakarta pada Selasa (12/9/2023).

Di sisi lain, Indonesia diprediksi masih dapat meredam laju inflasi, yang diprediksi akan berada pada 5,25% hingga akhir tahun. Masih terbuka kemungkinan bank sentral AS akan menaikkan kembali suku bunga kebijakan  mereka atau FFR meningkat inflasi yang masih berada jauh di atas target.

Hal ini diprediksi masih akan memicu volatilitas pasar global, yang juga akan berdampak kepada pasar finansial di Indonesia. Rully bilang, tekanan terhadap Rupiah masih akan tetap tinggi, apalagi disertai dengan sentimen negatif terhadap emerging market, yang disebabkan memburuknya kondisi ekonomi Tiongkok. 

“Dalam memitigasi risiko tekanan terhadap Rupiah, Bank Indonesia bersama pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk memperkuat sektor finansial di dalam negeri dan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap USD sehingga dapat memitigasi risiko fluktuasi di masa yang akan datang,” ujar Rully.

Harga CPO sudah naik menjadi di kisaran 3.800 Ringgit Malaysia per ton sejak Juni hingga beberapa hari terakhir ini. Sejak awal tahun, rerata harga CPO berada pada kisaran 3.900 Ringgit Malaysia per ton dan sudah turun sekitar 12%. 

Sementara, harga CPO sempat turun hingga kisaran 3.300 Ringgit Malaysia per ton di Juni, namun kembali naik hingga awal bulan ini.  

Adapun faktor lain yang memengaruhi yakni masih lebih rendahnya harga CPO dibanding harga minyak nabati lainnya seperti minyak rapa (rapeseed), minyak kacang kedelai, dan minyak biji matahari.

(DES)

SHARE